Bangga dan Haru, Warnai Tradisi Penyambutan dan Pelepasan Komandan Korem 081/DSJ.

 

JATIM.KABARDAERAH.COM. KOTA MADIUN – Korem 081/DSJ menggelar acara tradisi penyambutan dan pelepasan warga baru, yakni penyambutan Danrem 081/DSJ Kolonel Inf Deni Rejeki dan pelepasan Kolonel Inf Waris Ari Nugroho yang merupakan pejabat sebelumnya, bertempat di Makorem 081/DSJ, Jl. Pahlawan No. 50 Kota Madiun, Selasa (10/5/2022).

Rangkaian penyambutan Kolonel Inf Deni Rejeki sebagai Danrem 081/DSJ diawali dengan menerima kalung bunga dan hormat jajar, serta tradisi penciuman Dhuaja.

Rasa bangga dan optimis terpancar dan terlihat jelas dari seluruh anggota Korem 081/DSJ dalam momen penyambutan tersebut. Nyanyian lantang pun mengiringi setiap langkah Kolonel Inf Deni Rejeki yang siap mengemban tugas sebagai Komandan Korem 081/DSJ.

Sementara itu, sebelum dilakukan momen pelepasan yang ditandai dengan tradisi pedang pora. Terlebih dahulu Kolonel Inf Waris Ari Nugroho menyampaikan pesan perpisahannya kepada seluruh anggota Korem 081/DSJ.

“Atas nama pribadi dan keluarga, saya mengucapkan terima kasih kepada segenap keluarga besar Korem 081/Dhirotsaha Jaya atas dedikasi dan pengabdiannya selama ini,” katanya.

Dia pun berharap, agar silaturahmi yang sudah terjalin selama ini dapat tetap terbina dan terjaga dengan baik.

Mengakhiri pesannya, dirinya juga tampak menyelipkan sebuah doanya. “Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat dan kekuatan kepada kita dalam pengabdian kepada Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ucapnya tak kuasa kesedihan.

Selanjutnya, Danrem 081/DSJ Kolonel Inf Deni Rejeki sebagai penerus tongkat komando kepemimpinan Korem 081/DSJ memberikan apresiasi dan ucapan terima kasihnya kepada Kolonel Inf Waris atas pengabdian terbaiknya selama ini.

“Selamat bertugas dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas prestasi, dedikasi dan pengabdiannya selama bertugas di Korem 081/Dhirotsaha Jaya,” ujarnya.

“Tetaplah menjadi Prajurit Dhirotsaha Jaya yang sejati,” imbuhnya.

Momen haru juga terlihat saat Kolonel Inf Waris Ari Nugroho dan Ibu dilepas dengan tradisi pedang pora. Rasa sedih dan kehilangan pun terpancar dari raut wajah setiap anggota yang dilewatinya.

Begitu pula bagi Kolonel Inf Waris dan Ibu yang seakan tak kuasa melangkahkan kakinya untuk meninggalkan satuan dan anggotanya yang dicintainya selama ini. (Penrem)

Tinggalkan Balasan