Menyambut Para Santri Dalam New Normal, Ini Respon Dari Pengasuh Pesantren Wahid Hasyim

PASURUAN, Kabardaerah.com_ Beberapa hari lalu, Forkompimda Plus Kabupaten Pasuruan mengadakan Rapat Koordinasi terkait kembalinya santri ke Pesantren yang dihadiri oleh Ulama dan para Pengasuh Pondok Pesantren di Pasuruan dan menghasilkan Draft Protokol Kesehatan.

Gus Wildan, Pimpinan PP. KHA. Wahid Hasyim Bangil menyatakan mendukung langkah taktis Pemkab terhadap kembalinya santri ke Pesantren. Oleh karena itu, dia bertekad untuk mengajak santri kembali ke pesantren dan mengikuti aktivitas seperti biasanya.

 

Gus Wildan  Pengasuh Pesantren Wahid Hasyim (Foto By Isbianto)

 

Dikatakan dia, pilihannya hanya dua, santri kembali ke pesantren dengan segala resikonya atau tidak kembali dengan resiko perubahan perilaku dan karakter santri sebagai generasi bangsa dan agama, karena sudah terlalu lama tidak merasakan proses pendidikan.

“Selain Protokol Kesehatan dari Pemkab, kami juga sudah siapkan skema atau rencana jika memang sudah betul – betul new normal diberlakukan. Kami sudah siapkan tahapan – tahapan sebagai upaya ikhtiar pencegahan penyebaran COVID-19,” kata dia, Minggu (31/5/2020)

Dia menjelaskan, pihaknya sudah membuat jadwal bahwa santri kembali dengan pembagian lima gelombang. Ia juga sudah menyiapkan Protokol Internal, mulai membentuk gugus tugas pesantren.

Gugus tugas pesantren, kata Gus Wildan akan melakukan pendataan santri yang meliputi mencatat riwayat penyakit santri, menanyakan apakah ada sudara atau tetangga yang terpapar COVID-19 atau tidak. Ini memudahkan identifikasi dan penanganan.

Selain itu, santri harus melakukan isolasi mandiri di rumah minimal 14 hari sebelum mereka kembali ke Pesantren.

“Kami berharap kerjasama para wali santri untuk selalu mengawasi dan juga menyampaikan kondisi dengan jujur serta ikut menjaga dengan menyampaikan kondisi yang ada. Kami juga ingin memberikan yang terbaik untuk santri lainnya. Saat ini, kami sudah mulai melakukan pendataan hampir 90% data yang sudah masuk” jelas dia.

Ia juga mengaku akan membeli bahan baku untuk pembuatan kembali hand sanitizer mandiri, dan jamu herbal dengan harapan menjaga imunitas para santri saat mengikuti KBM.

“Sebelum libur kemarin, kami sudah bekali santri dengan ilmu pengetahuan pembuatan handsanitizer dan jamu herbal. Ini kami ajak santri untuk membuat bersama – sama dalam skala besar sebagai upaya pencegahan,” tambah dua.

Ia sangat mengapresiasi Pemkab Pasuruan yang sudah memfasilitasi proses kembalinya santri. Termasuk pemberian rapid test bagi santri yang sakit dengan gejala yang mungkin mirip dengan COVID-19.

“Memang, secara idealnya dan proposional, fasilitas rapid test bisa diberikan untuk seluruh santri, karena santri kami datang dari seluruh penjuru Indonesia. Tapi kami menyadari, mungkin karena keterbatasan alat. Meski begitu, kami tetap mengapresiasi dan terima kasih atas dukungan Pemkab Pasuruan,” pungkas Gus Wildan

Pewarta_ Isbianto

Tinggalkan Balasan