BANGKALAN.KABARDAERAH.COM – Puluhan Massa Aksi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bangkalan berikan raport merah atas Pj Bupati Bangkalan, Kamis (30/8).
Pemberian raport merah itu bukan tanpa alasan. PMII Bangkalan menganggap Pj telah gagal melanjutkan program Bupati sebelumnya yang saat ini diembannya.
“Maksud kedatangan kami kesini untuk meminta pertanggung jawaban kepada pak Pj Bupati atas janji-janjinya yang waktu itu dilontarkan kepada masa aksi yang kala itu mengatasnamakan gempar,” teriak Baijuri Alwi saat orasi.
Dalam kesempatan itu, pendemo menyampaikan beberapa poin terkait Pj Bupati Bangkalan pantas menerima raport merah. Pertama, pelayanan publik masih mempersulit masyarakat seperti E KTP, KK dan Akte.
“Kedua, Tidak teralisasinya keterbukaan informasi publik. Ketiga, Kontroling dan Monitoring dana desa dari pemerintah masih minim,” ujarnya.
Keempat, Penataan pasar yang masih amburadul. Kelima, Belum bisa memberikan rasa aman kepada wisatawan dan Bangkalan masih di kenal dengan kota begal.
“Saya sangat menyayangkan adanya Pj Bupati ini, saya kira dia akan memberikan dampak perubahan dalam menjalankan roda pemerintahan di Bangkalan, ternyata sama saja dengan Bupati sebelumnya, maka pantas di menerima raport merah” lanjutnya.
Baijuri sapaan akrabnya berjanji akan selalu mengawal pemerintahan di Bangkalan. “Semoga ini menjadi bahan evaluasi, bagaimana Bupati baru dalam menjalankan roda pemerintahannya kedepan, terutama dalam kontroling pelayanan masyarakat,” ucapnya.
Namun, pendomo tidak dapat bertemu dengan Pj Bupati Bangkalan. Sebab, orang yang dituju pendemo sedang ada agenda keluar kota. Sementara yang menemui masa aksi Asisten 1 Pemkab Bangkalan Ismed Efendi. Raport merahpun diberikan kepadanya agar disampaikan ke Pj Bupati Bangkalan.
Sementara Ismed Efendi Selaku yang menemui massa aksi enggan berkomentar saat hendak diwawancarai sejumlah awak media.
(S.A)