Donald Trump Akui Yerusalem Sebagai Ibu Kota Israel, Islam Nusantra Mengutuk

 

 

 

 

 

 

Bondowoso,Opini.Kabardaerah.com-Memahami karakter islam yang berdiri kokoh di Negara indonesia yang kita banggakan, saya (penulis) teringat atas pernyataan Prof. Dr. Miftah Arifin, semasa kuliyah di STAIN Jember dahulu, beliau Profesor Miftah sempat mengatakan “islam di Indonesia ini tidak asli, kenapa karena sudah mengalami akulturasi dengan budaya lokal di Indonesia, adaya budaya dan tradisi yang di islamkan (islamisasi) dan ajaran islam yang di budayakan itu menunjukkan bentuk percampuran budaya dan ajaran ke-islaman,” dalam pemahaman saya bahwa islam yang berjalan di negeri Indonesia ini merupakan islam yang telah berakar  dan membumi dengan karakter tradisi dan budaya di Indonesia, bahkan ada yang mengatakan bahwa tradisi dan budaya di Indonesia telah megalami islamisasi, karena beberapa tradisi  dan budaya sudah diselaraskan dengan jaran keislaman, contohnya membakar kemenyan, budaya tahlilan, budaya silaturrahim di bulan syawal (idul fitri) dan lain sebagainya.

Sekarang telah di kenal secara khusus tentang didentitas islam yang mengalami kejayannya di bumi Indonesia atau di kenal juga dengan wilayah nusantara, maka ketika menyebut islam Indonesia secara khusus akan di kenal dengan islam nusantara, adapun pengertian Islam Nusantara yang di sampaikan oleh KH. Prof. Dr. Said Aqil Siraj, MA. Pada muktamar NU ke-33 di Alun-alun kota Jombang Sabtu (1/8/2015) Di awal sambutannya Dia menegaskan bahwa Islam Nusantara bukanlah suatu aliran baru. “Islam nusantara bukan mazhab baru, firqah dan aliran baru. Islam nusantara menjadi ciri khas Islam-nya orang-orang nusantara, yaitu melebur secara harmonis dengan budaya nusantara, syarak, kearifan yang tak melanggar syarak, digunakan untuk dakwah Islam di nusantara,” dari situlah lahir Islam yang santun dan mengedepankan hati nurani. “Islam yang memanusiakan manusia, cinta tanah air. Inilah Islam ahlussunnah wal jamaah,”

Para Nahdliyin (warga NU) diajak untuk meneruskan perjuangan Wali Songo. Said Aqil mengungkapkan ada 4 hal yang harus menjadi landasan.

  1. Pertama, semangat religius. Penekanannya adalah akhlakul karimah.
  2. Kedua adalah spirit nasionalis. Said Aqil mengutip nasihat KH Hasyim Ashari ke Wahid Hashim bahwa antara nasionalis dan Islam jangan dipertentangkan. “Islam semakin kuat karena ada semangat nusantara di dalam dada,” Dalam kerangka inilah penting ditegaskan, NU berpegang teguh pada konstitusi Indonesia. Siapapun presidennnya, NU di belakangnya. Dukung pemerintah bukan berarti koalisi, mengkritik bukan berarti oposisi,”
  3. ketiga, mengungkapkan bahwa ada semangat kebhinekaan. Nahdliyin diminta menghormati dan menghargainya. “Di atas sajadah nusantara ini lah kita memahami. Tidak mungkin kita bisa membangun dan kerjasama bila tak saling kenal,” tegasnya.
  4. keempat adalah semangat kemanusiaan. Nahdliyin diajak untuk menjalankan pandangan visioner KH Hasyim Anshari untuk membangun semangat kebersamaan. “Sehingga lahirlah dunia tanpa peperangan, dunia damai. Ketika ada konflik, diselesaikan dengan musyawarah, bukan dengan senjata,”

Empat poin ciri khas yang harus di jalankan Islam Nusatara semangat religious, spirit nasionalis, semangat kebhinekaan, semangat kemanusiaan, merupakan cita-cita yang dinginkan juga oleh saudara kita yang berada di palestina, terutama kota yeusalem, dimana kita kenal kota Yerusalem merupakan kota suci dari tiga agama samawi, kota itu hingga kini masih  ramai di datangi para peziyaroh dari tiga agama samawi seperti islam, Kristen (nasrani), dan yahudi, dan di kota kecil itujuga berdiri tempat ibadah ketiga agama itu.

Tempat ibadah umat muslim merupakan yang terbesar diantara yang lain dan terdapat tempat suci Dome of Rock dan Masjid the al-Aqsa serta dataran tinggi yang dikenal sebagai Haram al-Sharif oleh umat Islam. Masjid al-Aqsa merupakan tempat suci ketiga bagi umat Islam setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Masjid al-Aqsa dikelola oleh yayasan Islam Waqf. Umat Muslim yakin Nabi Muhammad ke Yerusalem dari Mekkah ketika melakukan perjalanan malam yang disebut Isra Mi’raj, diyakini pula di Masjid al-aqsa Nabi Muhammad sholat bersama dengan roh seluruh nabi.

Wilayah Yahudi merupakan tempat bagi Kotel, atau Tembok Barat atau dikenal sebagai Tembok ratapan, yang merupakan bagian dari dinding bagian yang tersisa dari bangunan Bait Suci. Tembok Ratapan merupakan situs suci yang penting bagi umat Yahudi, di dalam candi dulu merupakan terdapat ruang Maha Kudus, yang merupakan situs suci bagi umat Yahudi. Kaum Yahudi percaya bahwa lokasi ini merupakan lokasi batu fondasi penciptaan bumi, dan tempat dimana Ibrahim bersiap untuk mengorbankan anaknya Ismail. Lokasi ini dikelola oleh Rabi dan setiap tahunnya jutaan orang Yahudi dari seluruh dunia melakukan ziarah.

Di dalam wilayah Kristen terdapat Gereja Makam Kudus, yang menjadi situs penting bagi umat Kristen di seluruh dunia. Situs ini berada di tengah sejarah perjalanan Yesus, kematiannya, penyaliban dan kebangkitan. Menurut tradisi Kristen, Yesus disalib di sana, di Golgotha, atau bukit Calvary, makamnya yang kosong berada di dalam gereja dan juga menjadi lokasi kebangkitannya. Gereja dikelola secara bersama oleh perwakilan kaum Kristen yang berbeda, sebagian besar dari Patriarkat Ortodok Yunani, Biara Franciskan dari Gereja Katolik Roma, dan Patriarkat Armenia, tetapi juga Ethiopia, Koptik, dan Gereja Ortodoks Suriah.

Sebenarnya berbicara tentang Kebhinekaan telah lama terjalin di kota kecil Yerusalem tersebut, namun Sepekan terakhir ini Yerusalem kembali jadi sorotan menyusul sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengakui Yerusalem ibu kota Israel. Pernyataan Trump memantik protes dari penjuru dunia tak terkecuali Indonesia. Islam nusnatara  secara tegas menyatakan mengecam dan mengutuk atas langkah presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang telah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Langkah Donald Trump dalam Keputusan ini bertentangan dengan kebijakan luar negeri AS selama tujuh dekade terakhir terkait status Yerusalem. Ini juga bertentangan dengan sejumlah resolusi Dewan Keamanan PBB, yang didukung 15 anggota. Berikut ini sejumlah resolusi DK PBB menyangkut status Yerusalem yang dibuat selama 50 tahun terakhir, dan didukung AS:

  1. Resolusi 242 (22 Nopember 1967)

Israel diperintahkan untuk menarik pasukannya dari wilayah pendudukan yang dikuasai pada perang 1967. Ini termasuk bagian timur dari Kota Yerusalem.

  1. Resolusi 252 (21 Mei 1968)

Israel diminta untuk menghentikan tindakan-tindakan yang terindikasi akan mengubah status Yerusalem. Ini termasuk tindakan mengambil alih lahan dan properti milik Palestina.

  1. Resolusi 465 (1 Maret 1980)

Israel diperingatkan agar menghentikan pembangunan pemukiman dan membongkar semua pemukiman di daerah pendudukan, yang dikuasai pada perang 1967, termasuk Yerusalem. Resolusi PBB menilai tindakan itu sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap Konvensi Jenewa mengenai perlindungan warga sipil selama masa perang.

  1. Resolusi 478 (20 Agustus 1980)

Israel dilarang membuat undang-undang yang menyatakan perubahan status Yerusalem. Perubahan status itu dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional. Semua negara yang membuat perwakilan diplomatik di Yerusalem diminta agar menutupnya.

  1. Resolusi 672 (12 Oktober 1990)

Israel disebut sebagai kekuatan pendudukan selama masa Intifada pertama (perlawanan Palestina) di Yerusalem. Israel dikecam karena tewasnya 20 warga Palestina dalam tindak kekerasan di tempat suci di kota ini pada 8 Oktober.

  1. Resolusi 1073 (28 September 1996)

Israel diperingatkan soal pembuatan terowongan untuk ekskavasi arkeologi di bawah masjid Al-Aqsa, yang sebagian tembok di sana disebut sebagai tembok ratapan bagi warga Yahudi. Palestina menilai tindakan Israel ini sebagai pelecehan.

  1. Resolusi 1322 (7 Oktober 2000)

Israel dikecam karena dianggap memicu terjadinya tindak kekerasan dengan kunjungan Ariel Sharon ke Masjid Al-Aqsa. Tindakan Sharon ini, yang saat itu sebagai pemimpin oposisi Israel, dianggap sebagai bentuk provokasi yang menyebabkan tewasnya 80 warga Palestina.

  1. Resolusi 1397 (12 Maret 2002)

Kedua pihak, Israel dan Palestina, diminta menghentikan tindak kekerasan dan memulai proses perdamaian untuk mendirikan dua negara yang berdampingan dalam batas yang diakui. Kedua pihak diminta mendukung komite pencari fakta yang dipimpin mantan senator George J. Mitchell. Resolusi ini meminta pembekuan pemukiman Israel dan kerja sama untuk melindungi tempat suci di Yerusalem.

  1. Resolusi 2334 ( 23 Desember 2016)

Israel dikutuk karena pembangunan pemukiman di wilayah pendudukan termasuk di Kota Yerusalem. Pemukiman itu dinilai tidak memiliki validitas dan pelanggaran jelas terhadap hukum internasional. Pembangunan pemukiman itu juga menjadi hambatan bagi tercapainya solusi dua negara.

Kalau kita kembali pada sejarahnya memang kaum Yahudi ini adalah bangsa yang nakal  dan suka menentang, jangankan sembilan resolusi PBB yang telah di keluarkan terhadap pemerintah Israel selaku penguasa bangsa Yahudi, Sepuluh perintah tuhan diturunkan nabi Allah Musa as, untuk kaumnya yang nota bene YAHUDI juga di ingkari atau di langgar,  adapun perintah Allah yang di bawa oleh nabi Musa  seperti berikut :

  1. Jangan ada padamu Allah lain.
  2. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun.
  3. Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan.
  4. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
  5. Hormatilah ayahmu dan ibumu.
  6. Jangan membunuh.
  7. Jangan berzinah.
  8. Jangan mencuri.
  9. Jangan mengucapkan saksi dusta.
  10. Jangan iri.

Bangsa Yahudi memang adalah bangsa yang suka ingkar dan menentang, terhadap berbagai kesepakatan dan aturan, terbukti dalam Al-Qur’an di kisahkan tentang pelanggaran kaum Yahudi semasa nabi Musa as, hal itu dikisahkan dalam Al-Qur’an pada surah Thaha ayat 85, 87, 88, 95, 96. Ketika Samiri penyesat kaum yahudi membuat patung sapi berikut:

Allah berfirman: “Maka Sesungguhnya Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan, dan mereka telah disesatkan oleh Samiri. (Qs.Thaha : 85)

Mereka berkata: “Kami sekali-kali tidak melanggar perjanjianmu dengan kemauan Kami sendiri, tetapi Kami disuruh membawa beban-beban dari perhiasan kaum itu, Maka Kami telah melemparkannya, dan demikian pula Samiri melemparkannya”, (Qs.Thaha : 87)

Kemudian Samiri mengeluarkan untuk mereka (dari lobang itu) anak lembu yang bertubuh dan bersuara, Maka mereka berkata: “Inilah Tuhanmu dan Tuhan Musa, tetapi Musa telah lupa”.(Qs.Thaha : 88)

berkata Musa: “Apakah yang mendorongmu (berbuat demikian) Hai Samiri?” (Qs.Thaha : 95)

Samiri menjawab: “Aku mengetahui sesuatu yang mereka tidak mengetahuinya, Maka aku ambil segenggam dari jejak rasul lalu aku melemparkannya, dan Demikianlah nafsuku membujukku”. (Qs.Thaha : 95)

Saya (penulis) sangat berkeyakinan bahwa Langkah yang di lakukan oleh Donald Trump mengakui kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel merupakan bagian dari bisikan politik yang di lancarkan oleh kaum Yahudi (Israel) dalam menguasai masjid suci Al-Aqso sebagaimana selama ini kita ketahu bersama, berbagai intimidasi yang di lakukan oleh pemerintah Israel terhadap muslim Palestina selaku penguasa masjid Al-Aqso. Oleh karena itu secara tegas saya (penulis) melalui tulisan ini mewakili seluruh Muslim Nusantara menyatakan mengecam dan mengutuk atas langkah Donald Trump yang memberikan keputusan sepihak,  dan meminta kepada pemerintah Indonesia agar tegas terhadap pemerintah Amerika Serikat untuk segera mencabut pernyataan yang di lakukan oleh Donald Trump.

*Penulis :  AYOPRI

  1. Alumni STAIN Jember
  2. Pembina YAYASAN ISLAM NUSANTARA BERKEMAJUAN,Sekretariat Dusun Sletreng RT 04 / RW 02, Desa Kupang, Curahdami, Bondowoso
  1. Ketua Redaksi Buletin NUSANTARA
  2. Anggota ANSOR Bondowoso

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan