Juhairi Anggota DPRD Sumenep Tegaskan, Investasi Asing Harus Berdampak Positif Bagi Masyarakat

JATIM.KABARDAERAH.COM. SUMENEP – Keinginan Stemcell United Limited (ASX: SCU), sebuah perusahaan asal Singapura, untuk berinvestasi di sektor kelautan dan perikanan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, memunculkan respons yang beragam. Sebagai salah satu wilayah dengan potensi kelautan yang kaya, tawaran investasi ini tentu menarik perhatian banyak pihak, namun tetap harus dijawab dengan sikap bijak dan kritis.

Ahmad Juhairi, anggota DPRD Sumenep dari Komisi I yang juga berasal dari Kepulauan Masalembu, menegaskan pentingnya kehati hatian dalam menerima tawaran investasi asing tersebut. Menurutnya, jangan sampai peluang investasi itu justru mengarah pada dominasi asing yang dapat merugikan masyarakat lokal.

“Jangan sampai masyarakat kita yang bekerja di sektor kelautan dan perikanan justru menjadi budak investor asing. Kalau pun tawaran investasi ini diterima, harus benar benar tepat sasaran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumenep, bukan malah sebaliknya,” ujar Juhairi dengan tegas.

Lebih lanjut, Jauhairi menekankan bahwa tawaran investasi besar ini harus digunakan semaksimal mungkin untuk mengeksplorasi potensi sumber daya kelautan dan perikanan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumenep secara adil dan merata. Ia juga mengingatkan tentang disparitas yang masih terjadi antara wilayah daratan dan kepulauan, yang merupakan isu besar yang belum terselesaikan.

“Pulau pulau seperti Masalembu, Kangayan, Sapeken, dan lainnya masih jauh dari perhatian pemerintah. Masyarakat di pulau pulau tersebut seringkali terpinggirkan dan menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar. Bahkan ada pulau pulau yang belum teraliri listrik negara,” jelasnya.

Menurutnya, meskipun daerah kepulauan tersebut memiliki potensi sektor kelautan dan perikanan yang sangat besar, namun kondisi infrastruktur dan pemenuhan kebutuhan dasar masih menjadi tantangan besar.

Jauhairi juga menambahkan bahwa persoalan masyarakat kepulauan tidak hanya seputar kebutuhan transportasi laut dan udara yang memadai. Lebih penting lagi, bagaimana masyarakat dapat memanfaatkan sumber daya alam lokal, termasuk kelautan dan perikanan, untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya alam tersebut harus dilakukan dengan pendekatan yang bijaksana, yang tidak bergantung sepenuhnya pada investor asing.

“Tentu saja, pihak asing boleh terlibat dalam investasi ini, tetapi mereka harus tunduk pada aturan yang berlaku dan kepentingan masyarakat Sumenep yang berdaulat,” tegasnya.

Sebagai penutup, Jauhairi menegaskan bahwa pengelolaan potensi kelautan dan perikanan Sumenep harus mengutamakan kepentingan masyarakat lokal, dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan mereka secara berkelanjutan dan merata.

Pemerintah daerah, menurutnya, harus memastikan bahwa setiap investasi yang masuk benar-benar memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, bukan hanya bagi segelintir pihak atau investor asing,” pungkas Jauhairi.

Pewarta.Amiin.

Tinggalkan Balasan