JATIM.KABARDAERAH.COM. BLITAR – Klub sepak bola kebanggaan warga Blitar, PSBI (Persatuan Sepak Bola Indonesia Blitar), menghadapi kendala besar dalam persiapan mereka untuk mengikuti kompetisi Liga 4 2024-2025. Persoalan utama yang menghambat langkah klub ini adalah belum tercapainya kesepakatan dengan para investor dan sponsor.
Menurut Direktur PT. Blitar Bola Mandiri, yang mengelola PSBI, Wima Brahmantya, meski sudah ada beberapa calon investor yang berkomunikasi dengan manajemen, kesepakatan pembiayaan belum terwujud. Wima menjelaskan bahwa masalah ini bukan terletak pada klub PSBI itu sendiri, melainkan pada perusahaan-perusahaan yang menjadi calon sponsor.
“Beberapa calon investor sempat menjanjikan dukungan untuk musim depan, namun hingga saat ini belum ada yang memastikan kesanggupannya untuk menjadi sponsor utama,” ungkap Wima. “Kami terus berusaha mencari sponsor, karena Liga 4 tidak lagi dapat dibiayai oleh pemerintah dan harus mandiri,” tambahnya.
PSSI Jawa Timur sendiri sudah mengeluarkan surat resmi yang mengonfirmasi bahwa Liga 4 (sebelumnya Liga 3 Regional) akan dimulai pada Desember 2024. Meski demikian, tanpa adanya sponsor yang jelas, PSBI masih terhambat dalam memastikan keikutsertaannya.
Namun, Wima memastikan bahwa manajemen klub tetap berkomitmen untuk mengikuti Liga 4 pada musim mendatang, dengan syarat ada dukungan finansial dalam waktu dekat. “Kalau tidak ada sponsor yang masuk dalam waktu dekat, kami akan break dulu tahun ini. Kami tetap berencana ikut di Liga 4 musim depan, dan PSBI harus tetap ada di kompetisi,” tegasnya.
Salah satu pihak yang sebelumnya menjadi sponsor utama PSBI, PT. Harta Mulya, juga tengah menghadapi kendala besar. Randu Rama Ditya, yang merupakan manajer keuangan perusahaan tersebut, menjelaskan bahwa PT. Harta Mulya belum dapat melanjutkan peran sebagai sponsor utama untuk tahun ini. Perusahaan tersebut saat ini sedang fokus pada perpanjangan Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan Kopi De Karanganjar, yang mengalihkan perhatian mereka dari pendanaan klub sepak bola.
Namun, Randu menegaskan bahwa ia membuka peluang bagi pihak lain untuk mengelola PSBI jika ada perusahaan atau individu yang bersedia mengambil alih tanggung jawab ini.
“Kami tidak meminta mahar apapun kepada investor yang serius ingin membantu PSBI. Yang penting, siapa pun yang mengambil alih pengelolaan harus bertanggung jawab dan memastikan keberlanjutan klub,” kata Randu.
Ia juga menyatakan bahwa PSBI harus tetap bertahan di Blitar, karena klub ini merupakan simbol kebanggaan dan sejarah bagi warga Blitar. “Kami tidak ingin PSBI keluar dari Blitar. Klub ini adalah bagian dari identitas masyarakat Blitar,” tambah Randu.
PSSI Kabupaten Blitar Berupaya Mencari Solusi
Sementara itu, PSSI Kabupaten Blitar melalui Wakil Ketua, Suprianto Akbar, juga menghadapi kesulitan dalam membantu PSBI menemukan sponsor.
Suprianto mengungkapkan bahwa PSSI Blitar dan manajemen PSBI telah menjalin komunikasi dengan beberapa calon sponsor, namun masih belum ada yang memastikan dukungan mereka. PSSI sendiri hanya dapat membantu dalam pembiayaan untuk kompetisi kelompok umur, seperti U13 dan U15, dengan anggaran yang sangat terbatas.
“Untuk PSSI Kabupaten Blitar, anggaran yang diberikan oleh Pemkab Blitar hanya sekitar Rp 25 juta setahun. Itu pun tidak cukup untuk pembiayaan pengembangan pemain,” ungkap Suprianto.
Ia menambahkan bahwa untuk bisa menjalankan kompetisi Piala Suratin U13 dan U15, pihaknya harus melakukan iuran antarpengurus.
Suprianto berharap agar pemain-pemain muda jebolan Piala Suratin U17, yang akan mengikuti kompetisi pada 16 November mendatang, bisa melanjutkan karier mereka di PSBI atau Blitar Putra FC, satu-satunya dua klub yang masih eksis di Kabupaten Blitar.
Dengan tantangan besar di sektor pembiayaan, PSBI harus segera menemukan solusi agar dapat tetap berkompetisi di Liga 4 2024-2025. Meski kondisi keuangan yang sulit, manajemen klub dan pihak PSSI Blitar terus berupaya mencari dukungan dari investor atau sponsor yang bersedia membantu, dengan harapan PSBI tetap bisa mempertahankan identitasnya sebagai klub sepak bola kebanggaan Blitar.
Namun, dengan keputusan dari PT. Harta Mulya yang belum dapat berperan sebagai sponsor utama tahun ini, serta terbatasnya anggaran yang tersedia, nasib PSBI untuk mengikuti Liga 4 tahun depan masih tergantung pada kesiapan sponsor yang akan datang. Warga Blitar berharap klub kesayangan mereka dapat tetap bertahan dan terus berprestasi di dunia sepak bola, meskipun menghadapi banyak rintangan.
Reporter . Andy.