OPINI  

LAWAN DISKRIMINASI ER0PA TERHADAP INDONESIA!!!

Penulis: M Husni Mubarok (MHM), Pengusaha Muda Indonesia.

KABARDAERAH.COM- Rabu tgl 17 Januari 2018 besok adalah hari penentuan yang mendebarkan bagi kita Bangsa Indonesia pada umumnya, khususnya Dunia usaha kelapa sawit terlebih bagi 17 juta warga Indonesia yang penghasilan hidupnya dari Kelapa sawit.

Rabu lusa adalah hari dimana Parlemen Eropa akan melakukan pemungutan suara rancangan proposal energi yang bertajuk “Report on The Proposal for Directive of The European Parliament and of The Council on The Promotion of The use of Energy from Renewable Sources”.

Berawal dari usulan Komite Lingkungan Hidup (ENVI) maka Parlement Eropa akan membuat sebuah keputusan diskriminatif terhadap Indonesia yang telah menentukan Kelapa Sawit sebagai salah satu elemen utama dari Kepentingan Nasional.

Keputusan diskriminatif Eropa tersebut tentu wajib kita lawan.!!, karna bertentangan dengan prinsip perdagangan bebas dan adil yang pada akhirnya akan terjadi “crop apartheid” diskriminasi terhadap dunia kelapa sawit.

Oleh karna itu, pentingnya Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Ibu Retno LP Marsudi melakukan Diplomasi Internasional dan tekanaan kepada Eropa agar rencana penghapusan Beodiesel dari Kelapa Sawit tersebut dibatalkan, mengingat Kelapa Sawit di Indonesia sangat berkaitan dengan upaya Pemerintah merealisasikan Progam pengentasan Kemiskinan sesuai aspirasi yang tertuang dalam Komitmen SDGs 2030.

Para pembantu Presiden Joko Widodo dalam Hal ini Menteri terkait berikut dengan jajarannya yang berada di Kedutaan Besar Republik Indonesia yang ada di Brussels harus bahu membahu secara bersama – sama jika perlu melibatkan Mahasiswa Indonesia yang ada di Eropa untuk melakukan Diplomasi dan tekanan kepada Parlemen Eropa agar rencana pemungutan suara Rabu 17 Agustus 2018 tersebut dibatalkan demi sebuah tegaknya nilai- nilai perdagangan bebas yang berkeadilan sebagai bentuk realisasi terhadap Pidato Presiden Joko Widodo pada bulan November 2017 di ASEAN-UE Summit Manila.

Editor: (ril)

 

Tinggalkan Balasan