JATIM.KABARDAERAH.COM. KODIM O8O8 BLITAR – Dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan hasil pertanian, Babinsa Kelurahan Klemunan, Koramil 0808/12 Wlingi, Serda Supriyono, turut serta mendampingi kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan oleh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Among Tani.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait pengendalian hama tikus yang sering menjadi momok bagi para petani di wilayah tersebut. Acara tersebut berlangsung di Taman Cepoko dan area persawahan Poktan Among Tani, Kelurahan Klemunan, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, pada hari Selasa (25/2/2025).
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, antara lain Kalur Klemunan, Mantri Tani, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Ketua Gapoktan, Babinsa Kelurahan Klemunan, Babinkamtibmas, serta Ketua dan anggota Poktan Among Tani.
Para peserta diberikan pemahaman mendalam mengenai jenis-jenis hama tikus yang sering menyerang tanaman padi, cara-cara pencegahan yang dapat dilakukan, serta penggunaan obat-obatan yang aman dan efektif untuk mengendalikan populasi hama tersebut, tanpa merusak ekosistem dan kesehatan manusia.
Serda Supriyono, sebagai Babinsa Kelurahan Klemunan, dalam kesempatan tersebut mengungkapkan pentingnya sinergi antara petani dan pihak terkait dalam menjaga produktivitas pertanian.
“Kami dari Koramil siap memberikan dukungan penuh kepada petani dalam upaya peningkatan hasil panen, termasuk dengan pendampingan dalam pengendalian hama. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan para petani lebih memahami cara-cara yang tepat untuk mengatasi serangan hama tikus sehingga produksi pertanian di daerah ini tetap stabil dan optimal,” ujar Serda Supriyono.
Para penyuluh pertanian dari BPP Wlingi juga menekankan bahwa penggunaan obat-obatan untuk pengendalian hama tikus harus dilakukan secara terukur dan sesuai dosis yang dianjurkan.
Hal ini bertujuan untuk menghindari dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Selain itu, mereka juga mengajak petani untuk mengadopsi metode alami, seperti pemasangan rumah burung hantu (rubuha) yang dapat berfungsi sebagai predator alami tikus, sehingga mengurangi ketergantungan pada bahan kimia.
Ketua Gapoktan Kelurahan Klemunan, dalam kesempatan yang sama, memberikan apresiasi terhadap kehadiran Babinsa dan BPP dalam kegiatan tersebut.
“Kami sangat terbantu dengan adanya sosialisasi ini. Serangan hama tikus memang menjadi salah satu kendala utama yang kami hadapi dalam bertani. Dengan bimbingan langsung dari penyuluh dan dukungan penuh dari Babinsa, kami semakin optimis dalam menghadapi tantangan di lapangan,” ungkapnya.
Sementara itu Kapten Cke Arif Naryanto, Danramil 0808/12 Wlingi, di tempat terpisah, menyatakan bahwa sosialisasi seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kesiapan petani dalam menghadapi ancaman hama tikus dan menjaga keberlanjutan hasil panen.
“Sinergi antara petani, BPP, dan Babinsa harus terus diperkuat agar ketahanan pangan di wilayah Kelurahan Klemunan, dan Kecamatan Wlingi pada umumnya, dapat terus terjaga. Kami berharap kegiatan ini dapat membantu pertanian di wilayah kami semakin maju,” ujar Kapten Arif.
Pewarta. Amiin.
Sumber. Dim0808