Pembelajaran Tatap Muka Diperlukan, Penanaman Karakter Bagi Para Siswa Yang Minim Melalui Daring

JATIM,KABARDAERAH.COM PASURUAN. Sejak dimulainya masa pandemi, pendidikan di Indonesia beralih melalui daring (online). Hampir semua jenjang mengikuti pembelajaran melalui platform yang terdapat di smartphone. Banyak pembelajaran yang diambil ketika mengikuti belajar online. Namun bagi kalangan pondok pesantren di Kabupaten Pasuruan, pembelajaran melalui daring tidak efektif karena santri dilarang membawa ponsel serta bisa mempengaruhi karakter dari para santri tersebut.

Pengasuh Pondok Pesantren KHA. Wahid Hasyim Bangil, Gus Wildan ditemui pada Kamis (14/01/2021) mengatakan, di tengah Pandemi COVID-19 pesantren mempunyai peran penting karena memberikan pembelajaran secara langsung, agar keilmuan serta penanaman karakter kepada para santri tetap berjalan secara maksimal.

 

Pengasuh Ponpes KHA Wahid Hasyim, Gus Wildan   (Foto By Isbianto)

 

“Pondok Peaantren mempunyai peranan penting dalam masa Pandemi, dalam memberikan pembelajaran secara tatap muka. Karena didalam pondok pesantren proses pendidikan yang maksimal, baik segi penanaman karakter atau keilmuan tertanam dengan baik, tentunya dengan menerapkan Protokol Kesehatan” katanya.

Menurutnya, Nilai-nilai luhur bangsa seperti kesopanan, keramahan, sopan santun, solidaritas, tenggang rasa, rendah hati, saling tolong menolong dan sebagainya kini semakin memudar dikalangan generasi muda.

“Untuk itu, usai Pandemi dunia pendidikan perlu adanya lompatan atau inovasi yang luar biasa dan terukur guna menambal ketertinggalan asupan keilmuan dan penanaman karakter bagi para siswa yang minim di peroleh saat pembelajaran secara online atau Daring,” imbuhnya.

Pewarta_ Isbianto

Tinggalkan Balasan