JATIM.KABARDAERAH.COM. MOJOKERTO – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) tengah fokus pada pengembangan rute Trans Jatim, khususnya untuk koridor Mojokerto – Pasuruan via Porong. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk memperluas dan meningkatkan konektivitas transportasi di wilayah Gerbangkertasusila, dengan harapan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan mobilitas masyarakat.
Menurut informasi yang diperoleh dari Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim, pengembangan rute Trans Jatim untuk menghubungkan Mojokerto dan Pasuruan melalui Porong saat ini sedang dalam kajian lebih lanjut. Kasi Dalops UPT P3 LLAJ Mojokerto, Dishub Jatim, Akhmad Yazid, menjelaskan bahwa meskipun rencana ini telah lama digaungkan, hingga kini belum ada perkembangan signifikan terkait implementasi pengoperasian rute tersebut.
“Saat ini kami masih dalam tahap pembahasan dan kajian dengan pihak terkait, termasuk pimpinan di tingkat provinsi. Jadi, untuk pengembangan rute ini masih memerlukan kajian lebih mendalam,” ujarnya.
Pengembangan rute Trans Jatim Mojokerto – Pasuruan via Porong ini sebenarnya merupakan bagian dari upaya besar Pemprov Jatim untuk meningkatkan jaringan transportasi yang lebih efisien dan terjangkau bagi masyarakat.
Selain itu, proyek ini bertujuan untuk mengoptimalkan sistem transportasi umum yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan Gerbangkertasusila sebuah wilayah yang mencakup Kota Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan Mojokerto.
Pada akhir tahun 2024, Dishub Jatim sempat mengungkapkan rencana untuk menambah lima rute baru sebagai bagian dari pengembangan Trans Jatim.
Salah satu rute yang diajukan adalah Mojokerto – Pasuruan via Porong. Meskipun demikian, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Perhubungan (DPRKP2) Kabupaten Mojokerto, Rachmat Suharyono, menjelaskan bahwa hingga saat ini, rencana tersebut masih dalam tahap kajian oleh pihak provinsi.
“Pengembangan rute ini masih dalam pembahasan di tingkat provinsi, dan hingga kini belum ada koordinasi lebih lanjut yang dilakukan antara Pemprov Jatim dan kami,” jelas Rachmat.
Rencana pengembangan rute Trans Jatim ini juga merupakan respon terhadap permintaan warga Kabupaten Mojokerto yang telah mengusulkan adanya peningkatan layanan transportasi untuk menghubungkan kawasan mereka dengan Pasuruan dan wilayah sekitarnya.
Usulan tersebut diterima oleh Dishub Jatim dan kemudian diproses lebih lanjut. Rachmat menambahkan, pihaknya juga terus berupaya meningkatkan kualitas sarana dan prasarana lalu lintas serta angkutan umum di wilayah Kabupaten Mojokerto.
“Kami terus mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan transportasi di 18 kecamatan di Mojokerto. Secara keseluruhan, sarana dan prasarana lalu lintas, serta kualitas jalan di Kabupaten Mojokerto, sudah cukup memadai,” ujarnya.
Untuk mendukung pengembangan transportasi ini, DPRKP2 Kabupaten Mojokerto saat ini juga tengah menyusun kajian tentang pembangunan jaringan transportasi pengumpan (feeder) yang akan menghubungkan berbagai trayek potensial di wilayah Mojokerto.
Salah satunya adalah penghubungan antara rute-rute Trans Jatim yang telah beroperasi sebelumnya, seperti Koridor 2 (Mojokerto – Surabaya) dan Koridor 3 (Mojokerto – Gresik).
Diharapkan, dengan adanya jaringan feeder ini, konektivitas antara berbagai moda transportasi akan semakin baik, memudahkan mobilitas masyarakat, serta memperlancar akses ke berbagai daerah.
Tidak hanya itu, armada angkutan Kota Antar Provinsi (AKDP) yang menghubungkan Mojokerto dengan Batu via Cangar juga akan turut terintegrasi dengan sistem transportasi feeder yang sedang disiapkan oleh Pemkab Mojokerto.
Rute ini sudah melayani mobilitas masyarakat yang berkunjung ke kawasan wisata Batu, terutama bagi mereka yang ingin berlibur ke daerah Cangar. Dengan pengembangan feeder ini, masyarakat di sekitar Mojokerto dapat lebih mudah mengakses berbagai rute transportasi yang ada, baik untuk tujuan ke kota-kota besar maupun ke destinasi wisata.
Pentingnya pengembangan Trans Jatim ini tidak hanya terletak pada peningkatan aksesibilitas transportasi, tetapi juga pada dampaknya terhadap perekonomian daerah.
Dengan adanya konektivitas yang lebih baik, diharapkan akan tercipta peluang ekonomi baru, mempermudah distribusi barang dan jasa, serta meningkatkan efisiensi perjalanan bagi masyarakat yang memiliki kepentingan pekerjaan, pendidikan, dan kegiatan lainnya.
Keterhubungan antara rute-rute Trans Jatim, angkutan feeder, dan armada AKDP di wilayah Mojokerto diharapkan dapat menjadi model pengembangan transportasi yang lebih terintegrasi dan memadai. Dengan demikian, Pemprov Jatim melalui Dishub dan DPRKP2 Kabupaten Mojokerto terus berupaya untuk memastikan proyek ini berjalan lancar dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.
Melalui pengembangan rute Mojokerto – Pasuruan via Porong dan penambahan angkutan feeder, Pemprov Jatim berharap bisa mewujudkan jaringan transportasi yang lebih modern, efisien, dan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan Gerbangkertasusila, sekaligus memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses berbagai layanan transportasi.
Pewarta. Cahyo