TULUNGAGUNG.kabardaerah.com_ Beredarnya kabar tentang penutupan pasar wage dan pasar Ngemplak oleh Pemkab Tulungagung, guna pencegahan penyebaran Virus Corona secara tegas di tampik Ketua SATGAS Penanggulangan Dan Pencegahan Penyebaran Corona Kabupaten Tulungagung.
Saat di hubungi Via WA, Sekda Kabupaten Tulungagung, Drs. Sukaji, M.Si., yang juga mengemban Ketua Satgas Penanggulangan Dan Pencegahan Penyebaran Corona Kabupaten Tulungagung, mengatakan bahwa kabar dan informasi tersebut tidak benar.
“Terkait kabar akan adanya penutupan pasar Wage dan pasar Ngemplak oleh pemerintah Kabupaten Tulungagung yang sempat viral di medsos dan beredar di grup-grup WA itu tidak benar alias Hoax. Pelakunya telah di panggil dan di lakukan pembinaan oleh pihak kepolisian, supaya lebih berhati-hati dan dewasa dalam menggunakan social media,’ jelasnya
Lebih lanjut Sukaji menyampaikan bahwa, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat guna menciptakan situasi yang tetap kondusif. Ia juga menghimbau kepada masyarakat utamanya para pengguna medsos, untuk tidak melakukan perbuatan yang berpotensi membuat masyarakat resah dan panik.
“Dalam upaya Penanggulangan Dan Pencegahan Penyebaran Virus Covid-19, terus kita lakukan sosialisasi pada masyarakat untuk tetap menjaga pola hidup sehat, menjaga kebersihan dan yang terpenting tetap tenang dan tidak panik,” tuturnya.
Sukaji menambahkan pihaknya akan melakukan pengecekan atas kesiapan PUSKESMAS Ngantru dan PUSKESMAS Bangun jaya yang telah resmi di tunjuk Pemerintah Kabupaten Tulungagung sebagai buffer (penyangga) layanan pasien terkait Covid-19, untuk menghindari penumpukan pasien di RSUD dr.Iskak.
“kita agendakan untuk melakukan pengecekan ke PUSKESMAS Ngantru dan PUSKESMAS Bangun Jaya terkait dengan kesiapannya, baik sarana,prasarana dan juga kesiapan petugas-petugasnya,” pungkasnya.
Pewarta : Agus gempoer
