Peran Institusi Masyarakat Pedesaan Di Madiun Mendapat Apresiasi Kepala BKKBN Pusat

MADIUN, Kabardaerah.com_  Program Keluarga Berencana di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, dinilai sangat luar biasa baik. Capaian terkait Keluarga Berencana itu begitu di apresiasi oleh Kepala Badan Kepandudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Dr. Hasto Wardoyo saat kunjungannya di Pemkab Madiun. Rabu, (29/07/2020) siang.

Dalam kunjungan kerja di Pemerintahan Kabupaten Madiun , pihaknya beserta rombongan langsung disambut oleh Bupati Madiun Ahmad Dawami. Seluruh jajaran kepala OPD pemerintahan kabupaten madiun serta dari dinas kesehatan maupun dari Dinas PPKB dan PPPA juga hadir dalam kegiatan kunjungan kerja kepala BKKBN Pusat dan rombongan.

Dalam kesempatan ini, Hasto juga mengapresiasi kinerja serta peran Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) yang dapat mendata secara rutin dan continue tentang Program KB di Desa masing – masing. Tak hanya itu, peran IMP di Kabupaten Madiun juga dinilai dapat berjalan secara mandiri, terbukti IMP di Desa Kabupaten Madiun dapat melakukan entry tanpa menunggu atau meminta petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dan Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) melakukan entry data.

” Sub PPKBD yang ada di Desa dan Pedukuhan bahkan Rt/Rw mendata secara rutin dan continue. Dan istimewanya lagi mereka melakukan entry secara mandiri. Jika dibeberapa tempat data dikumpulkan oleh PPKBD namun entry masih menunggu atau meminta Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dan Penyuluh Keluarga Berencana (PKB), namun disini mereka dapat melakukan entry sendiri ,” ungkap Dr. Hasto Wardoyo.

Saat ini ada sebanyak 1390 kader Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) di Kabupaten Madiun. Para kader ini tersebar di seluruh desa yang ada, sehingga mereka akan mendapatkan data yang benar dan sudah real karena kader IMP ini tidak mendata di luar desa masing- masing.

” Istimewa di Madiun bisa mandiri dari IMP atau Kadernya. Jumlah kader di Madiun saat ini ada sekitar 1390 orang, data yang ada pada para kader ini adalah data yang sudah real karena mereka tidak mendata pada banyak tempat, berbeda jika yang mendata orang yang berasal dari luar. Itulah yang dinamakan data berbasis kekuatan masyarakat ,” imbuh Dr. Hasto Wardoyo.

Sementara itu masih terkait program Keluarga Berencana (KB), Hasto menegaskan, bahwa melalui penggerakkan akseptor akan dapat mendorong kegiatan pelayanan KB di masyarakat sampai ke daerah, serta dukungan dari Pemerintah Daerah untuk menurunkan stunting dengan mensosialisasikan pentingnya jarak antar kelahiran.

” Jangan sampai anaknya banyak tetapi jaraknya tidak diperhatikan, karena nantinya akan panen stunting ,” tandasnya.

Selain itu, Hasto mengungkapkan rasa terima kasih kepada dukungan dan kerjasama dalam upaya mensukseskan Program Keluarga Berencana, khususnya pada pelaksanaan kegiatan Pelayanan KB.

Dalam moment tersebut , Bupati Madiun Ahmad Dawami juga memberikan cindra mata kepada kepala BKKBN Pusat serta menyampaikan rasa terima kasihnya atas kunjungan dari pihak BKKBN pusat beserta rombongan

Dengan adanya kunjungan ini Bupati Madiun juga berharap apa yang menjadi saran dan pesan dari pihak BKKBN Pusat menjadi bahan evaluasi kedepan dalam rangka meningkatkan kwalitas masyarakat kabupaten Madiun dalam bidang kesehatan.

Pewarta : Iswanto

Tinggalkan Balasan