Pilih Pemimpin yang Pantas Berkualitas, Jangan Ahli KKN

Foto: Mundiroh Lailatul Munawaroh

BANGKALAN.KABARDAERAH.COM-  Pemilihan Kepala Daerah akan digelar pada 27 Juni 2018 mendatang. Sebanyak 171 kota dan kabupaten akan menggelar pesta demokrasi menentukan siapa pemimpin daerahnya, di antaranya Kabupaten Bangkalan.

Dalam hal ini, Direktur Kaconk Mahfud Institute Nur Hakim mengajak masyarakat Bangkalan untuk selektif dalam memilih pemimpin. Pasalnya, Momentum Pilkada 2018 mendatang merupakan momentum preventif untuk Pemerintah Kabupaten Bangkalan dari masyarakat.

“Di Pilkada 2018 mendatang ini harapan terbesar saya adalah pada pemilih harus benar-benar selektif dalam menentukan pemimpin, Ini adalah momentum yang pas dalam bentuk revolusi preventif  bagi Pemerintahan Kabupaten Bangkalan,” Ungkapnya saat ditemui Kabardaerah.com di kantornya, Jalan Perum Istana Megah Cemerlang (IMC) Bangkalan, Selasa (19/12) kemaren.

Masyarakat harus cerdas dalam memilih pemimpin. sebab, kecerdasan masyarakat dalam menentukan pilihan akan melahirkan pemimpin yang pantas dan berkualitas. Selain itu, Ia mengajak masyarakat Bangkalan untuk tetap menjadi pemilih partisipatif.

“Jadilah pemilih yang cerdas tentu akan menciptakan pemimpin yang pantas, jangan mau dimobilisir dalam pemilihan. Harus menjadi pemilih partisipatif,” ajak  Hakim,  Mantan Presma Uinsa Surabaya yang saat ini aktif melanjutkan study Magister jurusan Pengembangan Kepemudaan di Uinsa itu.

Harapan darinya, masyarakat Bangkalan tidak terjerumus pada kesalahan besar menentukan pemimpin. Menurutnya, melihat track record pasangan calon bupati dan wakilnya merupakan salah satu cara untuk menjadi pemilih yang cerdas. Jangan jadikan money politik sebagai cara menentukan pemimpin.

“Tentu kita berharap tidak jatuh pada lubang yang sama, pada kegelapan yang sama. Banyak cara untuk menjadi pemilih cerdas, dengan melihat track record, jangan mau dibeli suaranya. Pemilih harus mempunyai political will dan good will,” jelasnya.

Terpisah, Mundiroh Lailatul Munawaroh, Aktivis Perempuan Anti Korupsi Kabupaten Bangkalan juga mengungkapkan bahwa ke depan Bangkalan harus melahirkan pemimpin yang bisa mengangkat Kabupaten Bangkalan dari ketertinggalan yang telah ditetapkan pemerintah pada perpres No. 131/2015 lalu.

“Sebagai Pemudi Bangkalan harapan untuk pemimpin baru, tentu ingin yang berkualitas. Kami ingin sebuah perubahan dalam kepemimpinan, karna Bangkalan sudah tertinggal jauh dari Kabupaten lainnya,” tutur  alumni Pascasarjana UGM itu.

Nantinya pemimpin yang terpilih bisa melahirkan program kerja yang berkualitas. Ela Sapaan akrabnya berharap, Pemimpin Kabupaten Bangkalan bersih dari korupsi dan berani tegas memecat anggotanya yang terlibat KKN.

Pemimpin yang baru, lanjutnya harus memperbanyak program yang berkualitas. “Jangan korupsi, berani lah untuk memecat anak buahnya yang korupsi. Berani lah untuk berkarya dan menolak suap/gratifikasi. Karena kami percaya pemimpin yang baru jauh pasti akan melakukan lebih baik dari pemimpin sebelumnya,” pungkasnya.

(Ril/Ais)

Tinggalkan Balasan