Pilkada Serentak Dan Drama Politik Jawa Timur 2018

BONDOWOSO.Opini,KABARDAERAH.com– Menjelang Pilkada serentak dan memasuki awal tahun politik 2018, publik di kejutkan oleh pernyataan sahabat Abdullah Azwar Anas, bupati Banyuangi dibeberapa berita online dan media lainnya yang mengundurkan diri dari perhelatan pilkada Jawa Timur sebagai Cawagub untuk mendampingi Gus Ipul. Menurut kabar yang masih belum tentu soheh kebenarannya, Anas terindikasi selingkuh dengan salah satu artis, itu pun di Medsos menyebar foto-foto porno dirinya. Azwar Anas sudah dua kali ini yg di landa gempa masalah menjelang pertarungan politiknya. Pertama menjelang pencalonan dirinya menjadi Bupati Banyuwangi episode kedua dengan ayu Azhari, dan yang kedua masalah pada saat ini yang melanda dirinya saat memutuskan diri untuk mendampingi Guz Ipul menjadi Bacagub Jawa Timur.

Terlepas benar tidaknya masalah tersebut itu urusan sahabat Anas. Seorang Azwar Anas, adalah sosok muda yang memiliki segudang prestasi mengantarkan kabupaten Banyuwangi menjadi daerah dengan tingkat pertumbuhan pembangunan yang cukup signifikan dan kota yang mulai akrab di mancanegara. Selain itu beberapa penghargaan Internasional dan Nasional diraihnya. Tentu cukup berat bagi sahabat Anas menjadi figur pemimpin muda yg diperhitungkan di pentas nasional. Jelas menurut akal awam semakin tinggi pohon itu maka semakin besar anginnya, filosofi ini banyak benarnya dan mungkin berlaku bagi kita termasuk sahabat Azwar Anas.

Dalam politik, manuver baik yang dilakukan pihak internal maupun eksternal seperti masalah Anas mungkin sudah kacangan. Karena bukan hanya Anas yg ditindik oleh politik kotor, Presiden Jokowi pun pernah mengalami bertubi -tubi serangan semacam itu. Drama politik dengan adegan murahan, sering terjadi dibeberapa pilkada. Jika kuat maka yang bersangkutan akan maju terus, dan sebaliknya. Teka-teki politik dari drama para artis kekuasaan, sungguh tidak mencerdaskan akal publik. Sepertinya publik mulai abai dengan masalah-masalah privasi dari pada masalah yang menyangkut hajat orang banyak seperti korupsi dan semacamnya. Memang benar orang Indonesia apalagi Jawa Timur yang notabene berbasis warga Nahdiyyin terikat kuat dengan budaya ketimuran, sehingga nalar cerita sahabat Anas menampar warga Nahdiyyin, dan berakibat goncangan dahsyat pada peta politik Jawa Timur saat ini. Namun sahabat Anas munusia biasa yang tentu juga punya rasa salah dan khilaf, tetapi masyarakat Banyuwangi patut berbangga hati karena punya sosok cerdas sahabat Anas yang telah banyak melakukan terobosan-trobosan penting di Banyuwangi.

Drama politik sering dimainkan oleh sutradara yang memiliki skenario merubah mind set, animo, dan trend publik. Masalah yang di hadapi sahabat Azwar Anas benar tidaknya adalah masalah personal, yang terpenting beliau tidak punya masalah dengan rakyat Jatim, tidak mengkorupsi, dan memperkosa hak-haknya rakyat. Rakyat Jatim harus cerdas dan tidak baper-an dengan dinamika politik, pilih pemimpin dengan akal dan nurani yang sehat, bukan karena isu yang hebat apalagi uang yang lebat.

Gus Ipul dan Bunda khofifah kader-kader terbaik NU, disini warga Nahdiyyin sulit membedakan keduanya, karena mereka di NU menjadi bapak dan ibu yang baik. Salah satu metode yang sering digunakan oleh warga Nahdiyyin dalam mekanisme pengambilan opsi yang terbaik dengan jalan istiharoh. Sekarang warga Nahdiyyin bisa istiharoh politik dengan meminta yang terbaik dari keduanya, bukan pada manusia tapi pada Allah Swt. Tidak cukup hanya Ijtihad yang hanya melahirkan keputusan-keputusan persial karena cara pandang politik tertentu atau like or dislike. Menghadirkan tuhan justru langkah terbaik menuju Jatim yang berdaulat dan bermartabat. Biarlah sahabat Aswar Anas sendiri yang tau terhadap masalahnya, publik tidak perlu memvonis dirinya, karena sahabat Anas tidak menggarong uang rakyat dan merugikan Negara. Semoga alur cerita politik Jatim pada endingnya membawa cerita yang khusnul khotimah tidak melukai hati pemeran utama, pendukung dan para pemiarsa rakyat Jawa Timur.

*Penulis Dasuki Aufklarung adalah Doses tetap IAIN Jember, saat ini juga aktif di PC LTN NU Jember

Tinggalkan Balasan