Program Guru Sambang Dalam Melaksanakan Pembelajaran di Tengah Pandemi Covid-19

JATIM. KABARDAERAH.COM. TULUNGAGUNG_ Ditengah Pandemi covid-19, sekolah di kabupaten Tulungagung mengganti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan cara belajar Online atau belajar  dalam jaringan (daring), yang mana pada kegiatan Belajar Mengajar (KBM) melalui sistem daring/via online tersebut selain hp pintar atau android, kuota internet menjadi salah satu kebutuhan utama dalam menunjang siswa untuk bisa mengikuti pembelajaran.

Namun demikian di masa pandemi covid-19, ekonomi masyarakat belum sepenuhnya pulih secara normal, sehingga pembelajaran melalui sistem daring yang saat ini di terapkan, banyak di keluhkan dan menjadi permasalahan tersendiri bagi masyarakat, utamanya para orang tua murid yang kurang mampu, yang terdampak pandemi covid-19.

Menanggapi hal tersebut, Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Tulungagung, melalui SMPN 1 Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, melakukan berbagai inovasi dan strategi sekolah untuk mengatasi permasalahan pembelajaran di masa pandemi yang berdasarkan pengarahan Kabid SMP Dispedikpora melalui Kasi Kurikulum SMP, yang salah satunya  dengan Pembelajaran Dari Rumah (BDR) atau pembelajaran di luar jaringan (Luring).

 

Kepala SMP Negeri 1 Kedungwaru  Dr. Hj. Sri Wahyuni, M.Pd.  Saat Berangkatkan Guru Sambang (Foto By Agus)

“Untuk menyikapi hal ini, SMP Negeri 1 Kedungwaru Kabupaten
Tulungagung,  pada tahun Pelajaran 2020/2021 melakukan inovasi Pembelajaran dengan strategi “ GURU SAMBANG “, dengan maksud, guru menyambangi atau mengunjungi siswa yang sedang belajar di rumah,” terang Kepala SMPN 1 Kedungwaru, Dr. Hj. Sri Wahyuni, M. Pd. Saat di temui kabardaerah.com di ruang kerjanya. Senin, (10/08/2020).

Kepala SMPN 1 Kedungwaru mengatakan bahwa, guru sambang mempunyai fungsi melaksanakan peranan yang sangat penting dalam menjaga keberlanjutan pendidikan anak-anak yang tidak bisa mengakses teknologi untuk pembelajaran daring di tengah masa pandemi dengan tetap melaksanakan himbauan pemerintah dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Saat kegiatan bersambang, guru mendatangi rumah siswa satu persatu atau memanfaatkan rumah orang tua siswa menjadi tempat belajar sejumlah siswa dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” ucapnya.

Sri Wahyuni menuturkan bahwa, selain untuk meningkatkan silaturrokhim pihak sekolah dengan siswa dan orang tua didik, Program Guru Sambang bertujuan untuk membantu siswa bermasalah dalam pembelajaran daring, dan juga untuk mewujudkan program pembelajaran Luring, serta sebagai Promosi dan publikasi program sekolah kepada masyarakat.

“Program ini bertujuan untuk melakukan Pendampingan siswa saat daring, melaksanakan pembelajaran atau berdiskusi untuk menggali persoalan yang dihadapi siswa dan orang tua di masa Pandemi, serta menemukan solusinya. Selain itu juga ada pemberian pulsa perdana gratis dari sekolah kepada siswa,” tuturnya.

Menurut Sri Wahyuni, di tengah masa pandemi untuk mencegah cluster baru penyebaran wabah covid-19, Program Guru Sambang ini menjadi pilihan alternatif agar siswa, khususnya SMP Negeri 1 Kedungwaru Tulungagung tetap dapat menerima materi pembelajaran yang saat ini tidak mungkin melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah.

Ia berharap, dengan inovasi program Guru Sambang, bisa membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa dan orang tua dalam mengikuti pembelajaran serta menempuh pendidikan di masa pandemi ini.

“Program guru sambang dilaksanakan,
karena banyak siswa tidak memliki handphone dan terkendala akses serta data internet untuk mengikuti pembelajaran daring. Semoga dengan di laksanakannya Program Guru Sambang akan bisa menyelesaikan masalah yang di hadapi siswa,” harapnya.

Senada dengan yang di sampaikan Kepala Sekolah, Ketua panitia Program Guru Sambang SMP Negeri 1 Kedungwaru, Dra.Sri Itmawati menambahkan bahwa, Dasar Pelaksanaan dari program Guru Sambang tersebut yakni dari Program Merdeka Belajar, Progaram kerja sekolah tahun pelajara 2020 / 2021, dan juga rapat-rapat koordinasi dewan guru tanggal 27 Juli 2020, serta petunjuk teknis pelaksanaan SPMI Sekolah Binaan tahun 2020. Selain itu Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) dalam wujud Luring, serta SKB 5 Menteri tentang belajar dari rumah.

Terkait teknik pelaksanaan program guru sambang tersebut, Ketua Panitia yang merupakan Waka kurikulum tersebut secara detail menjelaskan bahwa, team panitia memilih dan memilah siswa yang mempunyai masalah dalam hal pembelajaran melalui sistem daring tersebut, kemudian team panitia akan membagi siswa dalam kelompok yang beranggotakan 5 siswa dari masing-masing mapel per tingkat kelas. Setelah itu guru mapel menyiapkan model pembelajaran, selanjutnya guru mapel dan pendamping mengunjungi rumah siswa atau dalam kelompok yang telah di tentukan tempatnya.

 

Dr. Hj. Sri Wahyuni, M.Pd. Kepala SMP Negeri 1 Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung Saat dikonfimasi Awak Media diruang Kerjanya (Foto By Agus)

“Tempat kegiatan Program Guru Sambang SMPN 1 Kedungwaru ini menyebar di salah satu rumah kelompok masing-masing siswa yang sudah dibagi dan dipilih. Total Siswa yang dipilih 165 anak,” terangnya.

Adapun materi yang disampaikan dalam Program Guru Sambang tersebut menurut Sri Itmawati, adalah materi dari semua mata pelajaran yang ada di SMPN 1 Kedungwaru, yang meliputi mata pelajaran Agama, PKn, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Informatika,SBK, PJOK, Bahasa Jawa, Prakarya.

Program Guru Sambang yang di laksanakan mulai 10 Agustus hingga 21 Agustus 2020 dengan sasaran siswa-siswa yang bermasalah dalam mengikuti pembelajaran daring, di harapkan akan dapat memperoleh data permasalah yang terjadi pada siswa pada pembelajaran melalui sistem daring. Sehingga pihak sekolah akan dapat memprogramkan tindak lanjut Belajar Dari Rumah.

Pewarta : Agus Gempoer

Tinggalkan Balasan