Relawan Karang Taruna Kelurahan Kutoanyar Sigap Urai Kemacetan Di Jembatan Alternatif PINKA

TULUNGAGUNG. Kabardaerah.com_ Dengan di tutupnya jembatan Lembu Peteng yang berada pada jalan Nasional yang saat ini sedang dalam peremajaan kontruksi bangunan, praktis menjadikan kemacetan yang cukup signifikan pada beberapa titik jalan, tak terkecuali jembatan penghubung di kawasan wisata kuliner PINKA yang merupakan jalur alternatif para pengguna kendaraan roda dua.

Dari pantauan kabardaeeah.com, memang sempat terjadi kepadatan lalu-lintas dari pengguna kendaraan roda dua yang akan melintas di jembatan alternatif tersebut, baik yang di timur maupun di barat jembatan.

 

Jembatan Alternatif Di Kawasan Wisata Kuliner PINKA, Menjadi Jalur Favorit Pasca Jembatan Lembu Peteng Di Tutup (Foto By Agus)

Namun demikian kemacetan di jembatan alternatif PINKA tersebut dapat di urai atas kesigapan relawan dan Karang Taruna Kelurahan kutoanyar yang merupakan binaan dari Polsek Kota Tulungagung yang telah terlatih dalam penanganan lalu-lintas.

Wito, salah satu relawan dari Karang taruna Kelurahan Kutoanyar, saat di wawancara kabardaerah.com mengatakan bahwa Ia bersama tim yang berjumlah 12 personil tersebut melakukan pengaturan lalu-lintas jembatan PINKA secara bergantian.

“Tim kami dua belas orang, kita bagi menjadi tiga shiff. Masing-masing sihiff yang bertugas empat orang,” ucapnya. Selasa, (04/08/2020).

Menurut Wito, pengaturan lalu-lintas pada jembatan alternatif PINKA merupakan kesadaran dan inisiatif tim nya tanpa ada perintah dari pihak manapun.

 

Wito, Salah Satu Relawan Pengatur Lalu Lintas di Jembatan Alternatif PINKA (Foto By Agus)

“Kita bersama tim secara suka rela mengatur lalu-lintas jembatan secara bergilir tanpa ada pungutan apapun,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, sebelum jembatan lembu peteng di tutup, kami sudah dari dulu melakukan pengaturan lalu-lintas pada jembatan PINKA, utamanya pada pagi hari pada jam anak-anak berangkat sekolah, serta malam hari saat malam minggu. Ini murni inisiatif kami tanpa peritah pihak manapun.

Dari apa yang di lakukannya bersama tim, Wito mengakui bahwa tidak sedikit pengguna jembatan yang memberikan apresiasi atas apa yang di lakukannya bersama relawan lainnya.

” Kami tidak meminta imbalan atau pungutan atas apa yang kami lakukan. Tapi ada juga kesadaran dari orang-orang yang melintas di jembatan yang memberi sesuatu. Ada yang memberi snack, minuman meneral, rokok, bahkan uang,” ungkapnya.

Ia menambahkah, uang yang di dapat dari partisipasi pengguna jembatan tersebut sebagian di masukkan kas pada kelompok kerjanya untuk di gunakan sebagai biaya perbaikan bila ada kerusakan di sekitar jembatan.

 

Kesigapan Relawan Karang Taruna Kelurahan Kutoanyar Dalam Mengurai Kemacetan (Foto By Agus)

“Seperti menambal jalan yang berlobang di sekitar jembatan supaya tidak terjadi kecelakaan, serta demi kelancaran pengguna jembatan. Sedangkan sisanya di bagi rata ke semua tim,” pungkasnya.

Sementara menurut pak Jos (43) warga Kelurahan Kampungdalem, Kecamatan Tulungagung, yang merupakan salah satu pengguna jembatan mengatakan bahwa, Ia sangat terbantu atas adanya relawan tersebut. Sehingga tidak terlalu menimbulkan kemacetan di jalan sekitar Jembatan Lembu Peteng yang saat ini di bangun.

” Dengan adanya relawan yang mengatur lalu-lintas di jembatan PINKA ini sangat membantu sekali. Mungkin kalau tidak ada relawan seperti ini akan semrawut dan terjadi macet yang susah di urai,” tandasnya.

Pewarta : Agus Gempoer

Tinggalkan Balasan