Roket Air Dari Bahan Limbah Karya MTSN 9 Siliragung Banyuwangi

BANYUWANGI,KABARDAERAH.COM- Belajar tidak harus dilakukan di dalam kelas, tetapi pembelajaran sesuatu yang menarik pun bisa dilakukan di luar ruang kelas, beradaptasi dengan lingkungan pun akan menumbuhkan bakat yang ada dalam diri.

Rijal pelajar kelas IX MTSN 9 Siliragung Kecamatan Siliragung Kabupaten Banyuwangi dan beberapa teman temannya nampak terlihat membawa berbagai barang bekas ,mulai dari batang bunga, botol air mineral, kardus bekas dan beragam barang lainnya,Rabu(13/11/19)

Mereka kemudian membentuk kelompok belajar setiap kelompok belajar terdiri dari 3 hingga 6 anak yang merupakan siswa satu sekolah.
Guru memberikan tugas kepada siswa dari bahan bahan yang mereka bawa dari rumah untuk membuat tugas ketrampilan.

 

Rijal pelajar Kelas IX MTSN 9 Siliragung Kecamatan Siliragung Kabupaten Banyuwangi Beserta Teman Temannya (Poto By Herman)

 

Rijal kelas IX bersama teman sekelasnya yang berjumlah 6(enam) anak terlihat dengan serius membuat roket air dari bahan bekas yang tidak terpakai .

Ketika kabardaerah.com mengikuti kegiatan tersebut bersama Rijal.Rijal mengatakan untuk membuat satu roket air sendiri membutuhkan waktu 30 menit sampai 1 jam. Adapun bahan-bahannya sangat murah dan mudah didapatkan. Yakni, botol bekas sebagai body, kemudian fiber sebagai sayap dan plastisin (malam) sebagai pemberat.

Bahan-bahan itu sengaja dipilih karena murah meriah, bayak di temukan karna di anggap sebagai limbah oleh masyarakat dan asyik saat dibuat permainan, untuk membuat satu roket ini menghabiskan dana sekitar Rp 75 ribu itu patungan bersama temen-temen.
Roket air relatif aman dan biaya pembuatannya juga tidak mahal. Dalam membuat roket air ini kita dapat mempelajari dasar – dasar dari gaya dan respon roket air terhadap gaya – gaya liar.

Dalam merancang roket air kita akan dihadapkan pada empat subjek yaitu gaya berat, gaya dorong, sistem aerodinamis dan daya angkat.
Roket air bekerja dengan bantuan air dan tekanan udara sehingga ia bisa terlontar keudara. Pertama – tama roket air yang terbuat dari botol ini di isi air kira – kira 40% dari volumenya.

Kemudian botol di pasang pada peluncur roket air, Udara kemudian di pompakan ke botol roket sehingga tekanan naik. Gaya dorong akan didapat saat air mulai keluar dari botol roket air dengan cara menarik tutup nozzel
Persis seperti roket sungguhan, roket air ini juga di pengaruhi oleh faktor -faktor external seperti pengaruh angin dan berat dari roket air itu sendiri. Untuk mendapatkan jarak lontar yang jauh perhitungan sistem aerodinamisnya perlu di perhatikan.”terang Rijal bersama kelompoknya

Reporter : Herman

Tinggalkan Balasan