Situs Balekambang Peninggalan Megah Kerajaan Majapahit di Desa Modangan

 

JATIM.KABARDAERAH.COM. KABUPATEN BLITAR – Di tengah keindahan alam Desa Modangan, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, terdapat sebuah situs bersejarah yang menjadi saksi bisu kejayaan Kerajaan Majapahit.

Situs ini dikenal dengan nama Situs Balekambang, yang diyakini sebagai tempat penting dalam sejarah kerajaan besar di Indonesia tersebut. Situs ini kini menjadi objek yang patut dilestarikan dan dikunjungi oleh mereka yang ingin menyelami lebih dalam warisan budaya bangsa.

Situs Balekambang diperkirakan didirikan sekitar tahun 1272 Saka atau 1350 Masehi, yang ditandai dengan penemuan sebuah batu umpak di ujung timur situs yang memiliki inskripsi dalam bahasa Sansekerta. Inskripsi tersebut memberikan petunjuk tentang waktu pendiriannya, menjadikannya salah satu situs bersejarah yang sangat berharga.

Menurut Ari Widodo, juru pelihara Situs Balekambang, situs ini merupakan bagian dari pendapa agung yang dibangun oleh Raja Hayam Wuruk, raja keempat Majapahit. Pendapa ini bukan hanya berfungsi sebagai tempat istirahat bagi para raja, tetapi juga sebagai lokasi untuk musyawarah, pelatihan bagi penggawa kerajaan, dan bahkan sebagai pusat pendidikan.

Situs Balekambang terdiri dari deretan batu umpak yang teratur rapi, yang diyakini sebagai fondasi dari pendapa yang dibangun pada masa Hayam Wuruk. Batu umpak ini, menurut Ari Widodo, berfungsi sebagai tempat penopang papan kayu yang digunakan untuk membangun struktur pendapa. “Batu umpak ini menjadi tempat untuk tumpangan papan kayu,” ujarnya.

Hasil penelusuran lebih lanjut menunjukkan bahwa situs ini mengusung desain tiga tingkat, yang masing masing memiliki fungsi khusus. Tingkat pertama adalah teras yang berfungsi sebagai altar dan halaman pendapa. Di bagian teras ini terdapat anak tangga yang menghubungkan ke bagian kedua, yaitu joglo.

Joglo sendiri merupakan ruang tengah yang mengarah ke ruang utama pendapa di tingkat ketiga.

Tingkatan ketiga, atau ruang utama pendapa, berbentuk memanjang dan memiliki desain yang unik. Konsep ini mengarah pada makna nama situs tersebut, Balekambang, yang diterjemahkan sebagai “Rumah mengambang”

Nama ini merujuk pada struktur pendapa yang seolah olah “mengambang” di atas tanah, disangga oleh fondasi batu umpak yang kokoh.

Saat ini, situs Balekambang terus mengalami perbaikan dan pelestarian untuk menjaga keberadaannya sebagai bagian penting dari sejarah Indonesia.

Diharapkan, perbaikan ini dapat menarik perhatian wisatawan dari berbagai daerah, baik untuk mempelajari sejarah Majapahit maupun menikmati keindahan arsitektur dan kekayaan budaya yang tersimpan di dalam situs ini.

Situs Balekambang tidak hanya menjadi simbol kejayaan masa lalu, tetapi juga merupakan bukti bahwa warisan budaya yang ada perlu dijaga dan dilestarikan untuk generasi yang akan datang.

Dengan berbagai upaya pelestarian yang dilakukan, situs ini berpotensi menjadi daya tarik wisata yang memberikan wawasan sejarah yang lebih mendalam tentang peradaban Majapahit. (And)

 

Tinggalkan Balasan