JATIM.KABARDAERAH.COM. TRENGGALEK – Kepolisian Resort Trenggalek, Jawa Timur, tengah memburu pelaku yang terlibat dalam aksi perusakan kantor Polsek Watulimo pada Senin (20/1) malam. Dalam insiden tersebut, tiga anggota polisi dilaporkan terluka akibat lemparan batu.
Kapolres Trenggalek, AKBP Indra Ranudikarta, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian sedang mendalami kasus ini dan berusaha mengidentifikasi para pelaku yang diduga berasal dari kalangan oknum perguruan pencak silat. “Kami masih dalam proses penyelidikan, dan berharap proses hukum dapat segera berjalan,” ujarnya pada Selasa (21/1/25).
Belum ada pelaku yang ditangkap, namun polisi telah berhasil mengidentifikasi sejumlah oknum pesilat, termasuk anggota senior yang diduga memerintahkan massa untuk mendatangi Mapolsek Watulimo. Menurut informasi yang berkembang, mereka datang dengan membawa sejumlah kendaraan roda dua dan langsung menuju markas kepolisian setempat.
Awalnya, petugas telah bersiaga untuk mengantisipasi kedatangan massa yang semakin banyak. Namun, situasi semakin memanas dan tidak terkendali setelah provokasi berupa pelemparan batu terhadap fasilitas Polsek Watulimo, yang mengakibatkan kerusakan pada pagar, kaca, dan genteng kantor. Hal ini menyebabkan tiga anggota polisi mengalami luka luka.
Untuk mengendalikan situasi, jajaran Polres Trenggalek menambah jumlah personel yang berjaga di lokasi dan mendatangkan satu SSK Brimob untuk membantu pengamanan. Langkah ini terbukti efektif dalam meredakan ketegangan dan membuat kondisi secara perlahan kembali kondusif. Meski demikian, aparat kepolisian tetap menjaga kewaspadaan dengan melakukan pengawasan ketat untuk mencegah kerusuhan susulan.
AKBP Indra Ranudikarta menjelaskan, peristiwa tersebut berawal dari penangkapan seorang anggota perguruan pencak silat yang terlibat dalam kasus penganiayaan. Penangkapan ini memicu reaksi ratusan anggota perguruan yang datang ke Polsek Watulimo dengan niat untuk membebaskan pelaku. “Namun, saat permintaan mereka tidak dipenuhi, massa mulai bertindak anarkis dan merusak fasilitas kantor polisi,” ujarnya.
Akibat tindakan anarkis tersebut, beberapa fasilitas kantor polisi mengalami kerusakan parah, sementara tiga anggota polisi terluka. Dalam menghadapi kerusuhan tersebut, pihak kepolisian terpaksa mengambil tindakan tegas dan terukur untuk membubarkan massa.
Pihak berwenang kini terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas pelaku serta motif yang mendasari aksi kekerasan tersebut. Diharapkan, pelaku yang terlibat dapat segera ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Pewarta. Wdd.