Warga Satak Puncu Kecewa Dengan PTPN XII Ngrangkah Pawon Terkait Pengolahan Lahan Oleh Warga Luar Daerah

KEDIRI | Kabardaerah.com_ Adanya dugaan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh PT. Perkebunan Ngrangkah Pawon terkait pengolahan lahan perkebunan yang digarap oleh pihak diluar daerah, menimbulkan polemik di masyarakat khususnya masyarakat Desa Satak Puncu Kabupaten Pasalnya pengolahan lahan perkebunan tersebut tidak melibatkan warga disekitar area lahan, tetapi pengolahan lahan tersebut dikerjakan oleh warga luar.

Eko Cahyono Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Budi Daya Desa Satak Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri mengaku kecewa atas kebijakan dari PTPN XII Ngrangka Pawon, karena tidak lagi mempekerjakan warga sekitar.

 

Eko Cahyono Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Budi Daya Desa Satak Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri (Foto By R.Min)

 

“Yang jelas kami sangat kecewa dengan sikap PT Perkebunan Nusantara XII yang dalam pengelolaan lahan tidak melibatkan warga sekitar,”terang. Eko,Senin (18/05/20)

Lokasi lahan milik PTPN XII bersebelahan dengan Desa satak, seharusnya warga sekitar itu di ajak bekerja, bukan malah mengambil pekerja dari luar.

“Selama 6 tahun, kami hanya sebagai penonton, dan dengan adanya keluhan warga yang melaporkan ke LMDH kita saat ini diharapkan pihak perkebunan mendengar keluhan dari masyarakat,”imbuhnya.

 

Kades Satak Puncu, Linawati Ketika di Wawancarai Sejumlah Awak Media (Foto By R.Min)

Beberapa tahun sebelumnya kami bekerja sama dengan pihak Perkebunan dan tidak ada permasalahan, namun kenapa tiba-tiba mempekerjakan orang dari luar semua dan bukan warga sekitar.

“PTPN XII itu perusahan milik negara, seharusnya yang diprioritaskan adalah warga sekitar sehingga ada kontribusi kepada warga, bukan malah sebaliknya,”pungkasnya.

Terpisah, Kades Satak Linawati mengatakan,bahwa selama ini tidak warga saya yang diikutkan dalam pengolahan lahan tersebut,dan tidak adanya pemberitahuan terhadap desa untuk kegiatan pengolahan lahan perkebunan oleh warga diluar desa Satak, mengingat desa sebagai pemangku wilayah.”ucapnya.

Pewarta_ R.Min

Tinggalkan Balasan