Wisata Kampung Coklat Terus Berbenah Tingkatkan Wisata Edukasi Dan Kenyamanan Pengunjung

 

JATIM,KABARDAERAH.COM BLITAR – Pengembangan dalam edukasi wisata di kampung coklat terus ditingkatkan untuk menarik minat para wisatawan baik lokal maupun diluar daerah Blitar.

Wisata Kampung Coklat yang terletak di Desa Plosorejo Kecamatan Kademangan terus mengembangkan inovasi edukasi,selain itu kenyamanan dan keamanan para pengunjung itu yang terpenting. Hal tersebut sangat sesuai dengan petunjuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainbility).

 

Kholid Mustofa, Memakai Kopyah Bersama Akhsin Al Fata, Direktur Pengembangan Bisnis Saat Diwawancarai Media kabardaerah.com Pada Sabtu 13/02/21 (Foto By Andy)

 

Ada Empat hal pokok (CHSE) dari kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif yakni kebersihan, kesehatan, keamanan dan keberlanjutan lingkungan inilah yang kita terapkan kepada wisata Kampung Coklat untuk pengunjung.”ucap Akhsin Al Fata, Direktur Pengembangan Bisnis Wisata Kampung Coklat, Sabtu (13/02/21).

Masih menurutnya, untuk setiap pengunjung yang berwisata disini sangat dianjurkan untuk menjaga pola hidup bersih dengan cuci tangan.Dalam segi keamanan pengunjuk pihak manapun sudah menyiapkan Apar, ada jalur evakuasi jika menghadapi situasi darurat. Kampung Coklat merupakan wisata edukasi komoditi Kakao, dan bicara soal keberlanjutan lingkungan Kampung Coklat tempatnya.” imbuhnya.

Pengunjung sangat membutuhkan suasana tenang, rileks dan nyaman.Wisata Kampung Coklat memberikan optimisme bahwa apa yang kita alami sekarang ini hanyalah sebuah tahapan untuk kemajuan wisata dan kami sebagai pengelola wisata berharap pengunjung bisa menikmati serta bisa bersenang-senang.

 

Saat Anak-Anak Menikmati Wahana Permainan Yang Mereka Sukai Sampai Puas, di Wahana Taman Wisata Kampung Coklat (Foto Andy)

“Pada prinsipnya pengunjung harus tetap bahagia agar imunnya bagus bahkan meningkat. dengan demikian maka dengan sendirinya kita akan terbebas dari berbagai ancaman kesehatan.

Batasan pengunjung wisata Kampung Coklat bisa mencapai kapasitas 6.000 misalnya, maka menjadi 3.000. Angka 3.000 itu real time (di waktu bersamaan), yang di dalam ada berapa. Cara menghitungnya yaitu pengunjung yang masuk dikurangi yang keluar. Selain itu ada aplikasi online, bisa diakses siapapun dan bisa dilihat pada layar.

Ketika ada lonjakan wisatawan, pihaknya bekerjasama dengan TNI Polri serta Gugus Tugas.
Artinya, ketika pengunjung jumlahnya memenuhi kapasitas maksimal maka mereka diarahkan untuk lanjut (tidak parkir) atau mendatangi destinasi wisata yang lain.”pungkasnya.

Sementara itu, Kholid Mustofa, owner wisata Kampung Coklat menambahkan, sebagai pelaku usaha wisata akan terus berupaya agar pengunjung merasa aman dan nyaman.

“Sertifikasi CHSE sebagai jaminan kepada wisatawan dan masyarakat bahwa produk dan pelayanan yang diberikan sudah memenuhi protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan.
Kunci sukses pulihnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif adalah dengan penerapan standar protokol kesehatan di sektor parekraf (pariwisata dan ekonomi kreatif) itu sendiri.”jelasnya.

Pewarta_ Andy 

Tinggalkan Balasan