Bencana Tanah Longsor Di Tosari, Kata Andri Wahyudi Banyaknya Alih Fungsi Lahan Produktif.

Kondisi Tanah Longsor Yang Berada di Desa Ngadiwono, Kecamatan Tosari (Foto By Isbi)

 

JATIM,KABARDAERAH.COM. PASURUAN – Tanah longsor di Dusun Ledoksari, Desa Ngadiwono, Kecamatan Tosari pada Selasa (02/03) sore. Menggerus bangunan dan tanah hingga kedalaman 30 meter. Membuat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Andri Wahyudi, angkat bicara serta menyatakan keprihatinannya atas berulangnya bencana alam di Kabupaten Pasuruan.

“Pemerintah Kabupaten Pasuruan harus memiliki data, kawasan mana saja yang rawan longsor dan bencana alam lainnya. Perlu ada tindakan yang konkret,” Kata Andri Wahyudi yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pasuruan.

 

Kondisi Tanah Longsor Yang Berada di Desa Ngadiwono, Kecamatan Tosari (Foto By Isbi)

 

Menurut AW panggilan akrabnya, Pemerintah Kabupaten Pasuruan untuk segera melakukan pemetaan lahan kritis. Desakan itu dia sampaikan menyikapi adanya bencana tanah longsor yang kembali terjadi di pemukiman warga di lereng pegunungan Bromo.

“Walau tidak menelan korban jiwa dalam bencana tanah longsor di Dusun Ledoksari, Desa Ngadiwono, Kecamatan Tosari. Sebuah bangunan garasi dan gudang milik Hadiyanto serta lahan seluas 40×30 meter amblas karena tergerus longsor,” Imbuhnya.

 

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Andrii Wahyudi Saat ditemui Awak Media kabardaerah.com (Foto By Isbi)

 

Salah satu faktor terjadinya bencana banjir dan tanah longsor, masih menurut Andri Wahyudi adalah banyaknya alih fungsi lahan produktif. Sehingga resapan air berkurang. Ini harus dicarikan solusi.

Sementara itu, salah satu perangkat Desa Ngadiwono, Singgih dalam beberapa hari terakhir kawasan Tosari kerap diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Bencana longsor itu terjadi beberapa jam setelah hujan reda.

Pewarta_ Isbi

Tinggalkan Balasan