BLITAR,KABARDAERAH.COM- Bupati Tulungagung beserta pejabat dan jajaran Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tulungagung langsung mendatangi Rumah sakit Ngudi Waluyo, Blitar. Kedatangan rombongan Bupati Tulungagung tersebut untuk menjenguk para guru, pengawas,dan kepala TK asal Kabupaten Tulungagung yang mengalami kecelakaan di jalan raya Kesamben, tepatnya sebelah timur SPBU Kesamben, sekitar pukul 06.30 WIB. Sabtu, (07/12/2019).
“Saya kesini (RSUD Ngudi Waluyo) untuk menjenguk para korban kecelakaan,” ucapnya.
Bupati Tulungagung, meminta agar para korban yang mengalami musibah senantiasa bersabar.
“Saya meminta kepada para korban untuk bersabar dan peristiwa ini menjadikan pelajaran untuk kita semua,” ujarnya.
Lebih lanjut Maryoto mengatakan bahwa pihaknya telah melainkan konsolidasi dengan Keluarga korban. Untuk perawatan lanjutan rencananya akan dipindah dan dilanjutkan ke RSUD Dr Iskak Tulungagung.
“Tadi saya konsolidasi dengan keluarga dan para korban (luka) bagaimana kalau kita pindah ke RSUD Dr Iskak dan kami mengikuti saran medis dari tim dokter,” jelasnya.
Rombongan Pemkab Tulungagung yang di pimpin langsung Bupati Tulungagung, Maryoto Bhirowo datang ke RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi dengan membawa 6 unit Ambulance.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah raga Kabupaten Tulungagung, Haryo Dewanto yang turut dalam rombongan itu juga menyampaikan rasa duka yang mendalam untuk para korban.
“Ya semoga semuanya diberikan cepat sembuh dan yang meninggal semoga khusnul kotimah, dan keluarga diberi ketabahan,” ucapnya.
Seperti diketahui, rombongan guru,pengawas, dan kepala TK asal Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, yang akan melakukan kunjungan study di Kebun Kurma Pasuruan mengalami kecelakaan di jalan raya Kesamben, tepatnya sebelah timur SPBU Kesamben Kabupaten Blitar.
Menurut keterangan saksi,( Handi Ari warga Kampungbaru, kesamben) Bus pariwisata AG 7555 UR yang dikemudikan oleh Huda melaju kencang dari arah barat bermaksud menyalip pik up yg berada di depan bus, karena didepan pik up ada truk mogok, maka Pik up mendadak berjalan lambat. Oleh karena bus terlalu cepat, akhirnya sopir bus berusaha menghindari tabrakan dengan pik up yang ada didepannya dengan membanting setir ke kanan, sehingga bus seketika menabrak sepeda motor yang di kendarai Ridwan, warga Pager Gunung, yang berada di arah berlawanan.
Seketika sepeda motor dan bus menabrak pagar jembatan sekaligus terjun kesungai dangkal setinggi 8 meter.
Akibat kecelakaan tersebut, empat penumpang dan satu pengendara sepeda motor meninggal dunia. Sementara penumpang lainnya luka-luka.
Dari lima orang yang meninggal dunia itu, empat di antaranya warga Tulungagung, yakni Siti Fatimah (50) warga Kecamatan Gondang, Anita (46) dan Naksabandi (58) warga Desa Balerejo, Kecamatan Kauman, dan Kasihatin kepala TK Perwari, serta Seorang korban lagi adalah Ridwan (75) warga Dusun Sembung, Desa Pagergunung, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar.
Jurnalis : Andy /Agus Editor : R. Min Diterbitkan : Redaksi