BANGKALAN.KABARDAERAH.COM- Pasca berdirinya jembatan suramadu lalu lalang kendaraan terus meningkat melintasi jalan nasional sepanjang Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Apalagi setelah diberlakukan kebijakan tanpa bayar (Non Tarif) melintasi jembatan akses jalur darat penghubung Madura- Surabaya, tampak volume kendaraan semakin meningkat dan kepadatan kerap terjadi.
Meski demikian, kecepatan laju kendaraan tampak tak terukur, apalagi ketika malam hari. Kondisi tersebut membuat waswas dan cemas Warga Desa Lombang Laok, Blega, Bangkalan.
Kenapa tidak, selain kendaraan melaju kencang, kawasan tersebut belum berdiri lampu penerangan jalan umum (LJPU). Selain gelap gulita, warga kerap menemukan pengendara mengalami kecelakaan akibat terperosok.
Tak hanya itu, ketika malam tiba banyak putra- putri warga desa setempat belajar membaca Al- Qur’ an, dan harus meyeberang jalan raya untuk sampai ke tempat belajar.
Oleh karena itu, Subaidi Ali Abdillah, salah satu warga desa tersebut meminta Pemerintah daerah memasang LPJU sepanjang jalan daya kawasan Blega.
“Kami waswas dan khawatir, soalnya disini banyak lembaga berdiri berdekatan dengan jalan raya, tempat mengaji al- qur’ an juga. Anak anak harus nyeberang jalan. Kasian kalau ustad dan ustadah selain menyalurkan ilmu juga harus direpotkan dengan mengawal anak anak pakek senter untuk nyebrang,” kata Subaidi. Kamis (21/2/2019).
Subaidi menyebutkan, keberadaan PJU yang tampak banya terlihat di Kawasan pasar Blega dari arah timur, dan di Kawasan Gunung Gigir dari arah barat. Untuk itu, Ia meminta instansi terkait memperhatikan.
“Cukup bahaya, ya kalau malam jalan disini gelap gulita. Maka dari itu kami berharap ada pemasangan lampu jalan didaerah kami ini,” harapnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas PUPR melalui Kepada Bidang (Kabid) Pembangunan Umum Bina Marga Yudirtiro Ardi meminta warga setempat untuk mengajukan proposal.
“Silahkan buatkan proposal terkait itu dan diusulkan anggarannya… kita belum ada anggaran PJU,” kata Yudis ketika dihubungi.
(Syah)
