Sepakati Pertemuan Lanjutan, Aksi Penghadangan PMPMS Berlangsung Singkat

BANYUWANGI,KABARDAERAH.COM-  Aksi penghadangan oleh warga kecamatan Siliragung yang tergabung dalam Paguyuban Masyarakat Pesanggaran Siliragung Mandiri (PMPSM) buntut kejadian serempetan antara truck material PT BSI dengan mobil pickup bermuatan buah naga milik salahsatu warga berlangsung singkat.

Penghadangan armada truck material itu dilaksanakan ditimur jembatan baru dimulai pada pukul 22.00 WIB sesuai ultimatum PMPSM sebelumnya.

 

Perwakilan Dari PT BSI Saat Menemui Sejumlah Warga, Untuk Meredam Gejolak, Tekait Armada Yang di Hadang Oleh Warga Masyarakat Kecamatan Siliragung (Poto By Herman)

 

Dimana dalam ultimatum yang disampaikan jika sampai jam yang dimaksud tidak ada pihak PT BSI maupun kordinator armada yang datang menemui pemilik mobil pickup maka warga akan melakukan aksi penghadangan.

Walaupun aksi penghadangan benar-benar dilakukan namun tidak berlangsung lama karena perwakilan PT BSI langsung datang kelokasi untuk berdiskusi dengan perwakilan PMPSM sehingga bisa meredam emosi warga.

Dalam diskusi itu walaupun sempat terjadi adu argumen diantara kedua belah pihak hingga mempertemukan kedua sopir yang terlibat insiden kecelakaan namun berhasil didapat kesepakatan sehingga armada truck material bisa kembali melanjutkan perjalanan.

Saat diskusi berlangsung, perwakilan PT BSI mengatakan jika pihaknya menyerahkan keputusan kepada pemilik mobil pickup insiden itu mau diselesaikan lewat jalur hukum ataukah secara kekeluargaan.

“Silahkan saja jika pemilik mobil pickup mau diselesaikan lewat jalur hukum, namun kami tetap ingin mengedepankan penyelesaian secara kekeluargaan”, tutur salahsatu perwakilan PT BSI.

Sedangkan pihak PMPSM melalui Heru Wahyudi selaku perwakilannya masih membuka pintu penyelesaian secara kekeluargaan dan disepakati keesokan harinya yakni pada hari Rabu (22/1/20) diadakan pertemuan lagi sambil menunggu kehadiran kordinator armada truck material PT BSI.

“Kita sepakat akan adakan pertemuan lagi besok pagi dengan pihak kordinator armada untuk merundingkan penyelesaian, namun jika ternyata tidak terjadi deal atau mereka mengingkari kesepakatan ya kita akan turun kejalan untuk melakukan aksi penghadangan lagi mas”, tutur Heru Wahyudi yang juga merupakan wakil ketua PMPSM kepada awak media yang menemuinya dilokasi aksi pada hari Selasa (21/1/20).

“Ini bukan hanya masalah besar kecilnya ganti rugi terhadap kerusakan mobil pickup milik Bayu yang kebetulan juga bendahara struktural PMPSM, tapi juga masalah etika mereka, karena setelah insiden kita tunggu seharian ternyata mereka juga tidak ada yang menghubungi kita”, tambah Heru Wahyudi dengan tegasnya.

Sebelum membubarkan diri, tampak Bayu selaku pemilik mobil pickup juga telah mengembalikan KTP milik Sateno sopir truck material yang sempat ditahan olehnya disaksikan warga lainnya.

(Her/tim )

Tinggalkan Balasan