Kelompok KKN 35 UTM, Kunjungi Tempat Produksi Rengginang Khas Desa Panaongan Sumenep

Semangat: Kelompok KKN 35 UTM sambangi pengusaha rengginang Sumenep (KD)

SUMENEP.KABARDAERAH.COM – Desa Panaongan, Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep kaya akan potensi. Baik potensi alam dan potensi hasil kreativitas dari masyarakatnya sendiri.

Hasil kreativitas masyarakat Panaongan Namanya “Rengginang” khas Desa Panaongan, yang dibuat oleh keluarga Bapak Sahe Iskandar.

Produksi Rengginang ini hanya menggunakan dua tenaga kerja yang merupakan istri dan orang tua dari Bapak Iskandar.

Proses produksinya pun cukup sederhana. Karena proses produksinya masih menggunakan alat tradisional. seperti alat masak “Tomang” yang menggunakan kayu bakar dan “Soblukan” (penanak nasi tradisional).

Langkah pertama yang dilakukan dalam proses pembuatan Rengginang yakni. Mencuci ketan, kemudian dimasak, setelah ketan setengah matang diangkat dan dicampuri bumbu yang terdiri dari: Bawang Putih, Garam, Terasi, Petis, dan penyedap rasa secukupnya.

Setelah dicampuri bumbu ketan dimasak lagi hingga matang. Setelah matang, ketan dibiarkan terlebih dahulu hingga setengah dingin.

Kemudian, ketan yang telah dicampuri bumbu dibentuk bulat-bulat seperti bentuk Rengginang pada umumnya. Setelah berbentuk kemudian dijemur ditempat yang panas.

“Penjemurannya hanya satu hari bila cuacanya panas. Tapi kalau cuacanya musim hujan sekitar butuh waktu tiga hari penjemuran,” ungkap Bapak Iskandar menjelaskan kepada peserta kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik 35 Universitas Trunojoyo Madura (UTM) saat disambangi dikediamannya. Jum’at (20/7/2018).

Kata dia (Bapak Iskandar, Red) hasil produksinya sudah diminati oleh masyarakat banyak hingga luar pulau Madura.

“Mereka banyak pesen hingga sampai 500 biji dibawa ke Bali, ke Surabaya dan daerah-daerah lainnya,” katanya.

Ia menjelaskan, setiap harinya memproduksi sekitar 15 kilogram. Dan untuk pemesanan mereka datang langsung kerumahnya di Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep.

Akan tetapi, dalam penampilan kemasannya masih menggunakan bungkus yang sederhana. Dan belum memiliki merek yang terdaftar sebagai HKI (Hak Kekayaan Intelektual). Sehingga tidak bisa pasarkan ditempat pasar modern seperti mini market dan lain sebagainya.

“Rasanya enak, gurih dan renyah, dan bumbunya itu terasa banget,” tutur Nordin, Ketua Kelompok KKN 35.

Sekedar diketahui, Kelompok KKN Tematik 35 UTM berjumlah 16 anggota yang berasal dari gabungan mahasiswa dari berbagai jurusan di UTM.

Komposisi Rengginang khas Desa Panaongan Sumenep: Ketan, Garam, Terasi, Petis, Bawang putih, Penyedap rasa secukupnya.

(Sdi/S.A/If)

Tinggalkan Balasan