Limbah PG Pesantren Cemari Sumber Air Warga

KEDIRI.KABARDAERAH.COM – Puluhan Warga Dusun Mejekan RT 25 dan 27, RW 05 Kecamatan Pesantren harus membeli dan meminta air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Hal tersebut disinyalir karena air sumur di daerah itu terkontaminasi limbah Pabrik Gula (PG) Pesantren sejak 3 minggu yang lalu.

Ahmad Suparli (51), Ketua RT 25, RW 05 menjelaskan kejadian tersebut tidak cuma kali ini saja. Sebelumnya sudah sering terjadi namun kali ini dinilainya terlalu parah.

“Tidak cuma warnanya yang berubah, tapi baunya sangat menyengat,” ujarnya saat ditemui Kabardaerah.com di salah satu Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI), Senin (29/1/2018).

Diketahui, memang sumber air di daerah tersebut sangat tidak layak pakai. Kondisi air berwarna merah dan berbau busuk menyengat. “Masyarakat semua sudah tau, air tersebut kalau dipakai mandi menimbulkan gatal-gatal,” ungkapnya.

Laki-laki yang akrab disapa Suparli itu juga menerangkan, saat ini pihak PG Pesantren belum memberikan solusi terkait pencemaran sumber air di sekitar pabrik. Untuk saat ini warga di wilayah tersebut masih membutuhkan bantuan air bersih.

“Harapannya saat ini semoga pihak terkaait cepat merespon. Karena saat ini warga benar-benar butuh air bersih,” pungkasnya.

Sementara itu sampai berita ini diturunkan, pihak PG Pesantren belum bisa dikonfirmasi. Hanya saja menurut penjelasan salah satu petugas pengamanan PG Pesantren pihaknya belum pernah mendapatkan aduan.

“DLHKP bidang lingkungan hidup maupun dari pihak kecamatan, dan Binmas belum memberi tahu terkait temuan itu,” pungkasnya.

(mub/ais)

Tinggalkan Balasan