Mengaku Bisa Melihat Tuhan, Aliran Baru Tumbuh Di Desa Plintahan

PASURUAN. Kabardaerah.com_ Warga Desa Plintahan, Kecamatan Pandaan pada minggu ini digemparkan oleh Aliran Ajaran Agama Baru. Aliran agama baru ini hampir tumbuh subur, serta diduga sudah menyimpang dan sangat meresahkan warga Desa tersebut.

Pasalnya dalam Aliran Agama baru itu, Jamali pimpinan Aliran Agama baru menganggap bahwa dia bisa melihatbtuhan dan menganggap orang sholat di masjid itu tidak ada gunanya.

 

Saat Mediasi di Kantor Kecamatan Pandaan (Foto By Isbianto)

 

Menanggapi permasalah dari keluhan warga Plintahan, Kecamatan Pandaan, Tiga Pilar Pandaan langsung melakukan mediasi yang bertempat dalam satu ruangan di kantor Kecamatan Pandaan pada Selasa (09/06) sore.

Dalam mediasi dihadiri langsung Camat Pandaan, Yudianto, bersama Kapolsek Pandaan, AKP I Made Suardana, Danramil 0819/18 Pandaan, Kapten Kav Nasrokin dan MWC Pandaan, Kyai Masud, Ketua MUI Pandaan, M Rofii, Kades Plintahan, Danan Jaya juga para tokoh Agama Kecamatan Pandaan serta si pemilik aliran ajaran baru, Jamali.

Ketua MUI Kecamatan Pandaan, Muhammad Rofii mengatakan, dalam mediasi yang dilakukan guna untuk meluruskan permasalahan ajaran tersebut. Nantinya Jamali akan dibina dan diawasi oleh MUI.

 

Surat Perjanjian Jamali Bahwa Tidak Akan Mengulangi (Foto By Isbianto)

 

“Mengingat dengan adanya aliran ajaran agama baru yang menyimpang, dinilai sudah semakin meresahkan masyarakat sekitar di Desa Plintahan, Kecamatan Pandaan. Maka yang bersangkutan (Pendiri Aliran,red) akan kami berikan pembinaan khusus,” katanya.

Sementara salah satu Tokoh Agama Desa Plintahan berinisial AG yang tidak mau disebutkan namanya secara langsung menilai bahwa Jamali telah mendoktrin beberapa warga dengan ajaran yang menyimpang dari syariat Islam.

“Dia itu mengaku sebagai guru tapi tidak sesuai dengan syariat Islam. Bahkan jamali mengatakan di beberapa warung dan juga merendahkan kita yang sholat di Masjid. Apa itu orang jungkir balik di Masjid, tidak ada gunanya, yang lebih parah, Jamali mengaku bisa melihat Tuhan dan mengajak jemaahnya untuk bisa melihat Tuhan,” ujarnya.

Namun sayang saat dikonfirmasi Camat Pandaan, Yudianto menganggap permasalahan ini sudah selesai di meja Kecamatan.

“Sudah clear. Karena pada dasarnya, Pak Jamali juga beragama Islam. Lebih jelasnya tanya pak Kyai saja,” ucapnya.

Pewarta_ Isbianto

Tinggalkan Balasan