Pelatihan Jurnalistik Oleh KPA Banyuwangi, Cak Gareng Tidak Sepakat Dengan Penyebutan ODHA

Banyuwangi.kabardaerah.com,- Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Banyuwangi pagi (07/01) kemarin kembali melakukan MoU (Memorandum  of Understanding) dengan Jawa Pos Radar  Banyuwangi untuk yang kedua kalinya setelah tahun 2017 lalu.

Melakukan open rekrutment volunters(relawan), KPA Banyuwangi tahun ini kembali dikonsep dengan pelatihan jurnalistik  yang diadakan di kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi langsung.

Dengan harapan semua Volunters KPA nantinya bisa menulis, harap Ana Aniaty.

“Kami harap semua relawan KPA nantinya bisa menulis dan dapat menginformasikan tentang  HIV kepada Masyarakat dengan tepat dan benar, remaja produktif yang bisa menulis. Baik menulis berita, opini, maupun tulisan-tulisan lainnya.”Terang komisioner KPA tersebut saat di temui oleh Jatim.kabardaerah.com (07/01) kemarin.

Di mulai sejak jam 09.00 WIB, peserta langsung di arahkan ke ruangan untuk menyimak materi-materi yang telah disiapkan sebelumnya.

Dodi Zarkasy menuturkan, acara ini sangat bagus dan baik untuk progres kedepan sebagai wadah pendidikan kaum muda.

“Acara yang sangat mendidik dan bagus untuk dilanjutkan  sebagai wadah pendidikan bagi pemuda agar lebih mengetahui tentang situasi Banyuwangi  terkini, sadar akan kesehatan dan juga berbaur kepada sesama dan juga ODHA”, sebut Koordinator Volunters itu.

Di isi oleh beberapa crew Radar Banyuwangi, pelatihan (07/01) hari minggu kemarin juga disisipkan materi tentang HIV/AIDS, bahkan Cak Gareng relawan KPA dari Jakarta yang kebetulan sedang menyelesaikan buku pasca aksi tunggal jalan kaki dilakukannya ke seluruh Indonesia, untuk menyampaikan bahwa orang dengan HIV/AIDS (ODHA) bukan untuk di takuti, juga turut hadir memberikan materi.

Peserta pelatihan jurnalistik menyimak materi yang diberikan oleh Crew Jawa Pos Radar Banyuwangi (01/07) Foto by: Faiz

“saya tidak sepakat dengan penyebutan ODHA terhadap mereka yang terkena HIV/AIDS, karna tidak ada satupun orang di dunia ini yang dengan sengaja menginginkan virus tersebut (*HIV red), akan tetapi mereka tidak dengan sengaja terjangkit oleh HIV.” Kata Cak Gareng

“Makanya kita sebagai manusia yang mempunyai dasar Negara Pancasila pada point ke lima khususnya, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, harus menanamkan nilai sila terakhir pada Pancasila tersebut, agar sesama manusia bisa saling menghargai dan menghormati, serta tidak dengan mudah mendiskriminasi salah satu golongan dalam kehidupan.” Tutupnya.

Reporter : Faizal Lenggi

Tinggalkan Balasan