Penderita HIV AIDS Di Kabupaten Bangkalan Semakin Meningkat

Foto: Ilustrasi pengidap penyakit HIV AIDS

BANGKALAN.KABARDAERAH.COM –  Ternyata  jumlah penderita penyakit HIV AIDS di Kabupaten Bangkalan setiap tahun terus bertambah. Pasalnya, saat ini pengidap penyakit tersebut mencapai 139 orang.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan mengatakan, sejak 1995 pengidap penyakit HIV AIDS di Kabupaten Bangkalan sudah ditemukan, namun jumlahnya masih hitungan jari, “Dulu mulai tahun 1995  HIV itu sudah ada tapi masih sedikit satu (1) atau dua (2) gitu, sekarang ini sudah meningkat,” ungkap Walid Yusufi (24/1/2018) saat ditemui kabardaerah.

Sejak 2 tahun terakhir, jumlah pengidap penyakit tersebut semakin meningkat, yakni pada tahun 2016 terdata 7 orang, pada tahun 2016 naik menjadi 55 orang, sedangkan pada tahun 2017 sampai saat ini sebanyak 55 orang.

“Tahun 2016 mencapai 55 dan tahun 2017 itulah berdasarkan laporan Puskesmas dan rumah sakit mencapai 139,” ucapnya.

Walid menjelaskan, meningkatnya temuan pengidap HIV AIDS di Kabupaten Bangkalan disebabkan pihak kesehatan Kabupaten Bangkalan menggunakan konsep penemuan secara aktif. Konsep tersebut adalah VIPC atau TIPK (Tes inisiatif petugas kesehatan).

“Maksudnya jika ada kasus pasien yang ada di Puskesmas punya indikasi gejala-gejala HIV petugas harus punya inisiatif lakukan periksa. Kedua, KTS (konseling tes sukarela) ini adalah kegiatan bahwa orang itu sadar bahwa dia melakukan resiko hal yang tidak benar dan tes itu dengan rasa ingin tau dan  secara sukarela datang untuk periksa dan semua Puskesmas itu sudah ada dan bisa melakukan pemeriksaan HIV, sehingga dengan konsep itu jadi penemuan meningkat,” jelasnya.

kalau dulu lanjut Walid, konsep tersebut belum bisa terlaksana sehingga menyebabkan penderita penyakit HIV AIDS tersebut harus berobat ke surabaya. Namun kata walid, Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan sudah menyediakan pelayanan pengobatan bagi HIV AID.

“Konsep ini belom dijalankan, Jadi kasus kasus itu larinya ke Surabaya Puskesmas belom bisa, Dan saat ini di Bangkalan sudah menjalankan pelayan HIV namanya ARV dan obatnya itu ada di rumah sakit. Dan kemaren kita launching lagi dan sudah ada di setiap Puskesmas yaitu Puskesmas arosbaya dan Blega,” tegasnya

Sementara Muzakki,  Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan membenarkan jumlah pengidap penyakit tersebut. Disamping itu, Muzakki Berharap tidak ada diskriminasi terhadap penderita penyakit tersebut. “Jangan terlalu takut karena penyakit ini tidak menular kalau hanya ngumpul, makan bertemu dan salaman. penyakit Itu bisa menyebabkan menular diantaranya kalau hubungan badan, dan darahnya sama,”

Sedangkan anggaran pada tahun 2018 untuk menangani penyakit tersebut dari APBD sebesar 300 Juta, “Anggaran untuk menangani penyakit HIV pada tahun 2017 masih sedikit yaitu 30 Juta dan untuk tahun 2018 kita mendapat 300-400 juta dan juga dapet bantuan dana dari luar negeri melalui provinsi,” pungkasnya.

(ril)

Tinggalkan Balasan