Peringati Hari Bhayangkara ke 72, Lomba Pacuan Kuda Di Gelar

Terlihat: saat pacuan kuda berlangsung (KD)

BANGKALAN.KABARDAERAH.COM – Perlombaan pacuan kuda digelar di kabupaten ujung barat pulau Madura. bertempat di Lapangan Gunung lumut, Desa Jaddih, Kecamatan Socah, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Minggu (1/7).

Perlombaan itu memperebutkan kejuaran kapolres cup dalam rangka hari Bhayangkara ke- 72. Disamping itu, kegiatan tersebut sebagai ajang mengeratkan tali sitaturrahim antar tokoh dan masyarakat.

“Saya menyambut baik inisitif dan ide Aba Natsir untuk perlombaan pacuan kuda. karena ini salah satu cara melestarikan budaya Madura kususnya Bangkalan,” Ungkapnya kepada awak media saat menghadiri perlomban pacuan kuda.

Selain itu, Boby sapaan akrbnya menambahkan, kegiatan tersebut sebagai salah satu cara memperkuat tali persaudaraan, juga menghindari perpecahan di kabupaten Bangkalan.

“Yang kedua, ini menjadi sarana silatutahim. Semoga menjauhkan masyarakat dari hal yang tidak kondusif yang memecah belah masyarakat. Apalagi baru selesai pilkada. Semoga tetap kondusif,” ungkapnya.

Masih kata Boby, dirinya mengaku bangga dan berkesan ketika menyaksikan kegiatan tersebut. Tak hanya itu, Pria asal Medan itu berharap agar kegitan tersebut dilestrikan dan mendapat dukungan dari pemerintah daerah.

“Kesannya sangat luar biasa, saya merasa bangga menjadi bagian msyarakat Madura. Ini harus Dipertahankan. Mudah-mudahan mendapat dukungan pemerintah daerah,” tegasnya.

Sementara H. Natsyir Zaini, ketua Pordasi Kabupaten Bangkalan menyampaikan, balapan pacuan kuda
itu hanya satu-satunya di pulau Madura, yakni di Bangkalan. Bahkan pejokinya tak menggunkan pelana.

“Ini merupkan kegemaran dari masyarakat Madura, Yang jokinya gak pakek plana. ini keberanian Madura. Di Madura hanya Bangkalan. Sampang, Pamekasan Sumenep belum ada,” ungkapnya.

Kata H. Natsir, kegiatan tersebut sudah berlangsung sejak tahun 1985. Respon masyarakat luar biasa dalam membudayakan balapan kuda. Yang paling penting ucap H. Nasyir, tidak ada taruhan (Judi) dalam balapan Kuda. Hal itu bisa dilihat di arena lapangan.

“Animo masyarakat luar biasa dan tidak ada judi, bisa dilihat di garis start. Dalam segi keamanan, Ini bukan tangung jawab TNI- Polri saja, kita bersama yang bertanggung jawab,” tegasnya.

Sementara ketua Pelaksana, Fadhur Rozi menyampaikan, peserta pacuan kuda kejuaraan kapolres cup diikuti 50 peserta. Biasanya sampai 85 peserta se Kabupaten Bangkalan dan digelar setiap 2 bulan satu kali.

“Pemenangnya ini nanti ada uang pembinan, tujunnya untuk menjalin dan mengeratkan tali slitaurrhim,” ucapnya.

Rozi menjelaskan, Sistem perlombaaan itu dibagi menjadi dua kategori. Yakni kelas A dan B. Kelas A dua kategori, yaitu A atas dan A bawah. Begitu pula kelas B.

“Ini ada juara satu, dua dan tiga. Kelas A atas tiga juara, kelas A bawah tiga juara. Yang B juga, pacuan ini lurus dan sistem diskualifikasi,” pungkasnya.

Kegiatan itu dihadiri Kapolres Bangkalan, Dandim 0829, Kadisbudpar, beberapa kepala Desa dan tokoh masyarakat Bangkalan.

(S.A/If/Is)

Tinggalkan Balasan