BANGKALAN.KABARDAERAH.COM- Wali murid SDN Gebang 01, Kecamatan Bancaran, Kabupaten Bangkalan mengadakan musyawarah bersama terkait sistem pengelolaan di SDN Gebang 01 yang selama ini terkesan tidak jelas dan terkesan memanfaatkan muridnya. Jum’at (26/01/2018).
Dalam musyawarah itu, selain dihadiri wali murid juga dihadiri aktivis anti korupsi Jawa Timur, Mathur Khusairi. Pada kesempatan itu wali murid menyampaikan keluh kesah yang dirasakan Kepada Mathur terkait manajemen pengelolaan di SDN Gebang 01.
H. Hazali wali murid SDN Gebang 01 mengatakan, bahwa di sekolah itu terlalu banyak sumbangan yang terkesan memanfaatkan, “Mulai dari sumbangan untuk salah satu guru jika ada guru yang ulang tahun, dan membawa muridnya ke bank untuk tanda tangan, tapi nama dan anak yang dibawa berbeda,” Ucap H. Hazali.
Selain itu, Kata dia (H. Hazali,Red) pihak sekolah minta bantuan atau sumbangan kepada muridnya untuk beli keramik dan lainnya.
“Minta bantuan 75 ribu buat beli poslen untuk kelas satu dan kelas dua. Dan dimintai sumbangan 100 ribu 2 tahun yang lalu untuk beli air mancur, sebagai kenangan-kenangan kelas enam,” Ucapnya.
Menurut Hazali, semua wali sebenarnya memahami polemik yang terjadi di SDN Gebang 01. “Setiap wali murid paham dan mengerti tentang polemik yang ada di SDN Gebang 01.Tapi wali murid takut anaknya di intimidasi oleh gurunya,”Ucapnya.
Sementara, Mathur mengatakan permasalahan yang terjadi di SDN Gebang 01 sangat lucu. “Minta hadiah kepada muridnya, jika ada guru yang ulang tahun, ini kan lucu,” Ucapnya dengan nada terheran-heran.
Selain itu, kata Mathur ada wali murid yang mengatakan, jika ada salah satu murid tidak memiliki akte kelahiran, maka yang bersangkutan tidak bisa mengikuti ujian (UTS).
Ia menambahkan, pada hari Rabu nanti semua wali murid bersepakat akan datang ke sekolah SDN Gebang 01 untuk minta klarifikasi, “Hari Rabu nanti kita sepakat untuk mendatangi sekolah, ya semacam audiensi lah,” ungkapnya.
(Sdi/ril)
