THe Kingdom Of Blambangan Jadi Tema BEC Kabupaten Banyuwangi 2019

BANYUWANGI,KABARDAERAH.COM-Pada tahun ini, BEC mengangkat tema The Kingdom of Blambangan, yang mengisahkan tentang Kejayaan Kerajaan Blambangan pada masanya. Tema ini Di Angkat Dari Sejarah Banyuwangi d ibagi lagi dalam sepuluh sub tema yang Lekat dengan makna historis tentang kejayaan Kerajaan era Blambangan yang menjadi latar cikal bakal Banyuwangi.

Mentri Pariwisata Ri Arif yahya Beserta Bupati Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas  Ketika Menghadiri Carnaval The Kingdom of Blambangan  (Poto By Her)

Banyuwangi Ethno carnaval yang ke-9 ini di buka langsung oleh mentri pariwisata Ri Arif yahya di Taman blambangan Sabtu 27/7/2019 dan sekaligus menjadi top 10 wonderful event karna kwalitas nya dalam setiap pagelaran ,apalagi mampu memikat wisata asing yang slalu hadir dan berbaur dengan ribuan masyarakat Banyuwangi.

“Tahun ini keren sekali. Saya bangga kepada warga Banyuwangi. Kian tahun terus meningkat kualitasnya, papar arif yahya,

Menpar lalu menjelaskan mengapa BEC bisa masuk Top 10 atraksi wisata nasional. Menurutnya, Banyuwangi telah memegang prinsip yakni creative value, commercial valu dan CEO commitment (3C).

“Kreatif itu bisa dilihat dari kemasan eventnya. Mulai koreografer, desainer kostumnya, hingga musik pengiringnya. Tiga hal ini menentukan kualitas suatu atraksi,” kata Menpar.

Dari sisi komersial, pariwisata berhasil menjadi pengungkit ekonomi daerah. Pendapatan per kapita rakyat Banyuwangi, pada tahun 2010 hanya Rp 20 juta Dan kini meningkat menjadi Rp 48 juta pada tahun 2018,“Terakhir, komitmen kepala daerah. Suatu daerah yang bergerak maju, pasti dipimpin kepala daerah yang berpikiran maju. Dan saya tahu betul, Bupati Anas turun sendiri untuk merancang event di daerahnya,”papar Menpar.

Peserta  Banyuwangi Ethno Carnaval Yang Ke-9 Yang Berlangsung Di Taman blambangan Pada Sabtu 27/7/2019 Poto By Her)

“Banyuwangi bahkan berhasil menyabet penghargaan tertinggi sektor pariwisata dalam ajang Indonesia Attractiveness Award, mengalahkan kabupaten lain di Indonesia. Sekali lagi selamat kepada Banyuwangi,” ujar Menpar.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan BEC bukan hanya sekedar sebuah even atraksi pariwisata. Even ini cara daerah untuk terus menghidupkan tradisi dan budaya lokal yang dimengerti oleh dunia internasional

“Karnaval ini juga sarana kreativitas Bagi Seniman seniman muda Banyuwangi untuk berkiprah di level yang lebih luas tanpa harus meninggalkan jati dirinya sebagai anak daerah. Inilah yang membedakan kami dengan lainnya meskipun ditampilkan dalam kemasan yang bertahta modern namun nuansa khas etnik daerah masih terjaga , ujar Anas.

BEC slalu menampilkan tema yang berbeda, namun tetap berakar pada budaya lokal. Inilah yang membedakan BEC dengan karnaval carnaval lain di Indonesia. Tema yang khas ini slalu diterjemahkan dalam kostum yang diperagakan para talent-nya.

“Secara tidak langsung, semua peserta dan penonton akan belajar sejarah dan filosofi tradisi lokal Banyuwangi yang kita angkat tiap tahunnya. Kami mengajarkan sejarah dengan cara kreatif,” pungkas Anas.

Reporter : Herman

Tinggalkan Balasan