MADIUN | Kabardaerah.com_ Warga kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun melakukan aksi protes. Jum’at, (03/04). Protes warga ini karena jalan raya diwilayahnya dilalui kendaraan bertonase besar beberapa hari terakhir. Warga menduga bertambahnya volume kendaraan akibat dari pengalihan arus semenjak adanya pembatasan akses jalur utama Surabaya – Ponorogo diwilayah Kota Madiun yang diklaim oleh Pemerintah Kota Madiun sebagai upaya pencegahan virus corona.
Akibat dari penutupan atau pembatasan akses tersebut, kendaraan dari arah Surabaya yang akan menuju Ke Ponorogo terpaksa harus melintas diwilayah perbatasan yang masuk Kabupaten Madiun.
Jono (45), warga kelurahan Munggut saat dilokasi mengatakan, semenjak beberapa hari terakhir ini, warga mulai dirundung perasaaan cemas dan tidak tenang karena ramainya kendaraan yang melintas. Warga khawatir jika kendaraan besar melintasi jalur yang hanya selebar 6 meter ini akan memicu terjadinya kecelakaan lalulintas. Sehingga warga pun terpaksa turun melakukan aksi protes menolak jalan yang melintas di kelurahan Munggut dilalui kendaraan besar.
“Yang jelas khawatir, karena jalan sempit kayak gini. Intinya warga menolak jika kendaraan besar dilewatkan sini,” kata Jono saat dikonfirmasi wartawan.
Menurut Jono, warga juga merasa khawatir jika kendaraan besar melintasi jalur yang hanya selebar 6 meter ini akan memicu terjadinya kecelakaan lalulintas. Sehingga warga pun terpaksa turun melakukan aksi protes menolak jalan yang melintas di kelurahan Munggut dilalui kendaraan besar.
“Dampaknya warga merasa cemas, stres karena ramainya kendaraan,” ungkapnya.
Jono menambahkan, jika nanti kendaraan besar masih melintas diwilayahnya maka warga mengancam akan melakukan aksi lagi dengan melakukan pemblokiran jalan.
Pewarta : Imam
