Wisata Religi Asta Yusuf Talango Sumenep Makam Waliyullah Terletak di Tengah Laut

SUMENEP | Kabardaerah.com_  Makam ulama sufi yang terletak di pulau Poteran Kecamatan Talango Sumenep yang bernama Sayyid Bin Yusuf Bin Ali Bin Abdullah Bin Al Hasani atau disebut juga Asta Yusuf

Makam (Asta) tersebut sebagai wisata riligi yang selalu ramai dengan peziarah dari berbagai daerah di Indonesia. Untuk menuju Asta tersebut, para peziarah harus melewati jalur laut tentunya menaiki perahu kapal yang memang sudah menjadi alat transportasi laut bagi masyarakat pulau Talango,namun, secara administratif Asta Sayyid Yusuf terletak di Desa Padike, Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Pada umumnya masyarakat Indonesia meyakini jika ada sebuah makam atau Asta dari para Ulama besar, diyakini mempunyai karomah yang luar biasa. seperti halnya makam (Asta) Sayyid Yusuf Bin Ali Bin Abdullah Bin Al-Hasani yang letaknya di pulau Talango Sumemep, juga diyakini oleh para peziarah dari berbagai daerah memiliki karomah yang sangat luar biasa, sehingga asta tersebut tidak pernah sepi dan selalu ramai dengan peziarah dari berbagai daerah di Indonesia.

” Sayyid Yusuf Bin Ali Bin Abdullah Bin Al-Hasani lahir di Gowa, Sulawesi Selatan pada 3 Juli 1626 dan wafat di Cape Town, Afrika Selatan pada 23 Mei 1699. beliau dikenal sebagai mursyid (pembimbing) tarekat Khalwatiyah.

Dalam hal ini ada yang paling menarik mengenai keberadaan Makam Syekh we Yusuf, wali besar Sulawesi Selatan di abad ke 17 ini,

Sementara itu, makam beliau berada pada 5 tempat yang berbeda, makam-makam tersebut terletak di 5 Daerah lain diantaranya di Banten, Sumenep Madura, Caylon di Srilankan dan kampung Macasar di Afrika Selatan.

Menurut Zulkarnaen penjaga Makam (Asta) Yusuf menyatakan, Makam (Asta) Sayyid Yusuf pertama kali di temukan oleh Raja Sumenep Sultan Abdurahman.

Saat itu, ketika Raja Sumenep Sultan Abdurrahman Pangkutaningrat, beserta rombongannya yang terdiri dari para prajurit berangkat dari keraton Sumenep bermaksud menyebarkan Agama Islam ke Pulau Bali.

Seharian telah berjalan kaki dan tak terasa perjalanan mereka sangat melelahkan, dan setibanya di Pelabuhan Kalianget sumenep Matahari mulai terbenam sehingga Sultan Abdurrahman bersama rombongannya terpaksa bermalam diseputaran pelabuhan kalianget tersebut.

Tak terasa waktu semakin larut malam sehingga semua rombongan tertidur lelap. Namun, tatkala malam itu Sultan Abdurrahman dikejutkan oleh sebuah sinar cahaya di langit yang sangat terang memancarkan cahaya di kegelapan malam dan terjatuh ke Bumi sebelah timur pelabuhan Kalianget tepatnya di Di pulau poteran talango, Kabupaten Sumenep,” Katanya. Selasa, (05/05/20)

Diketahui, ada wangsit dari selembar daun yang jatuh dari pohon dekat keramat bahwa sinar yang jatuh kebumi semalam merupakan petunjuk bahwa disampingnya pohon itu ada sebuah makam keramat.

Kemudian, Sultan Abdurrahman segera memasang batu nisan pada makam tersebut dengan nama sesuai dengan apa yang tertera dalam daun tersebut yaitu, Sayyid Yusuf Bin Ali Bin Abdullah Al-Hasani,” Terang we zulkarnaen pada media ini

Namun, hingga saat ini Makam (Asta ) Yusuf selalu ramai dengan peziarah dari berbagai daerah Indonesia. Padahal, kondisi Sumenep pada saat ini dalam zona merah akibat penyebaran Covid-19 di Indonesia,

Bahkan, tetapi peziarah yang datang masih tetap ramai, kerena setiap hari siang dan malam tidak pernah sepi dari rombongan peziarah dari berbagai daerah yang naik bis. Bis mereka diparkir di terminal Kalianget.

Sedangkan, peziarah berjalan kaki menuju penyeberangan dan naik perahu menuju pulau poteran talango. Lalu, setibanya di talango para peziarah berjalan kaki ada juga yang naik becak dengan biaya ongkos becak kisaran Rp. 300O/400O menuju Asta sayyid Yusuf,”Imbuhnya

Pewarta_ Amin

Tinggalkan Balasan