Cetak Generasi Siap Kerja, SMK Negeri 1 Rejotangan Sinkronkan Kurikulum Sekolah Dengan Dunia Usaha

 

JATIM.KABARDAERAH.COM.
TULUNGAGUNG – Ciptakan SDM unggul siap kerja, SMK Negeri 1 Rejotangan Kabupaten Tulungagung sinkronkan kurikulum sekolah dengan dunia usaha, yang bertujuan untuk memberikan bekal kepada peserta didik mengenal budaya kerja, sekaligus menyiapkan lulusan SMK dalam memasuki dunia kerja.

Hal tersebut seperti yang disampaikan pengawas SMK Negeri 1 Rejotangan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk wilayah Tulungagung, Suyanto. Sabtu, (11/9/2021).

Melalui Workshop Pelaksanaan Komitmen DUDIKA (Dunia Usaha, Dunia Industri, dan Dunia Kerja) untuk rekrutmen dan penyaluran lulusan di SMK Negeri 1 Rejotangan dilakukan sinkronisasi kurikulum antara SMK dengan dunia usaha bertujuan untuk memberikan bekal kepada peserta didik kelas X dan kelas XII.

 

Dari kiri : Koordinator Bursa Kerja  Khusus SMKN 1 Rejotangan,  Dedy Subagyo, S.P.,  Bersama  HRD GA  PT. Moderna Tehnik,  Romadhoni Isa, S.H., saat diwawancarai Media  jatim.kabardaerah.com (Foto by Agus)

” Sinkronisasi kurikulum antara SMK dengan dunia usaha, untuk mengenalkan budaya kerja, sekaligus untuk menyiapkan lulusan SMK dalam memasuki dunia kerja,” ucapnya.

Lebih lanjut disampaikan Suyanto, kegiatan ini merupakan salah satu kewajiban dari SMK, melakukan sinkronisasi kurikulum antara SMK dengan dunia usaha, dan dunia industri.

“Pada kurikulum ini SMK mengadopsi dari perusahaan-perusahaan dunia usaha dan dunia industri. Tujuannya ada sinkronisasi dengan kurikulum,” ujarnya.

Suyanto mengatakan, kurikulum yang ada di sekolah kalau tidak mengadopsi dari dunia usaha, dikhawatirkan nanti apabila dunia usaha mau menerima alumni SMK, lulusan tersebut belum bisa melaksanakan tugas sehari-hari.

“Maka dari itu, perlu sekali sekolah untuk mensinkronkan kurikulum dengan dunia usaha. Harapannya setelah kurikulumnya sudah disesuaikan maka anak-anak lulusan SMK tersebut bisa diterima kerja di industri dengan lancar,” terang Suyanto.

Hal senada juga disampaikan Wakil Management SMK Negeri 1 Rejotangan, Saiful Hidayat, bahwa SMK tidak bisa lepas dari kerjasama dengan dunia usaha, dan dunia industri.

Menurut Saiful, selaku koordinator sekolah unggulan, dunia usaha dan dunia industri adalah mitra yang sangat sejati sekali. Untuk menyesuaikan kebutuhan yang ada di dunia usaha, akan disesuaikan dengan kurikulum di.SMK.

“Jadi pada intinya adalah SMK bisa, SMK bersama untuk bekerja, lulus langsung kerja. Targetnya semua siswa . Intinya nanti kalau bisa indent. jadi sebelum lulus itu siswa sudah dapat tempat untuk bekerja. Maka dari itu, pendidikan budaya kerja, pendidikan karakter termasuk penguatan nilai-nilai karakter Pancasila harus kita terapkan,” tuturnya.

Sementara itu menurut Romadhoni Isa, S.H. salahsatu narasumber dari PT Moderna Tehnik, yang turut hadir dalam Workshop tersebut menuturkan, dengan adanya kegiatan ini merupakan langkah awal untuk penyerapan ke dunia kerja, terutama untuk lulusan SMK.

“Jadi untuk masuknya lulusan SMK di dunia kerja akan banyak, khususnya dari lulusan SMK Negeri 1 Rejotangan ini,” ucap HRD GA PT Moderna Tehnik.
“Target dari acara ini adalah untuk kelas XII akan banyak terserap masuk ke dunia kerja, itu golnya,”

Ditempat yang sama, Koordinator bursa kerja khusus SMKN 1 Rejotangan, di bawah pengawasan Disnaker Kabupaten Tulungagung. Dedy Subagyo S.P., menjelaskan bahwa, tujuan dilaksanakannya kegiatan ini untuk memberikan bekal kepada peserta didik kelas X dan kelas XII, untuk mengenalkan budaya kerja sekaligus untuk menyiapkan anak-anak kelas XII atau lulusan SMK dalam memasuki dunia kerja.

Dedy mengungkapkan, bekal ini bukan yang pertama dilakukan SMK Negeri 1 Rejotangan, melainkan sudah beberapa kali dilakukan bersama dengan Eduka bekerjasama dengan banyak perusahaan.Sehingga nantinya anak-anak betul-betul siap menghadapi dunia kerja.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut Dedy menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan pelatihan secara intensif setiap satu Minggu sekali.Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan jumlah pesertanya pun dibatasi tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Jadi nanti pelatihannya setiap hari Minggu kita laksanakan di sekolah selama 6 kali pertemuan. Namun karena kondisi pandemi, jumlah peserta agak terbatas tidak boleh lebih dari 80 orang, bertempat di aula. Dan di bulan Oktober nanti, di Minggu ketiga akhir pelaksanaan kegiatan pelatihan,” pungkasnya.

Pewarta_ Agus

Tinggalkan Balasan