Inilah Konservasi Satwa di Pasuruan yang Patut Dicontoh

Pasuruan, Kabardaerah.com- “Media Jungle Party ini tidak hanya gathering media tetapi juga untuk mengedukasi kepada sahabat media mengenai konservasi satwa. Sebagai Iembaga konservasi satwa, kami menjaga dan melestarikan satwa-satwa Indonesia maupun satwa-satwa endemik melakukan beberapa upaya konservasi bagi satwa yang ada di Indonesia maupun Dunia,” ungkap Marketing Communication Manager Safari Prigen, Ashrully S Y, lewat siaran persnya.

Menurutnya, di lndonesia sendiri, berdasarkan data lUCN tercatat 2 satwa terkategori punah (Harimau Sumatera dan harimau Bali), 66 spesies berkategori kritis dan 167 spesies kondisi genting. Hal ini tentu menggugah insan media untuk ikut serta memberikan kontribusi bagi konservasi bagi satwa satwa tersebut.

“Tahun 2018, kita akan membuka wahana baru yaitu Australiana Zone yang akan ditempati oleh satwa endemik Australia seperti Wombat, Walabi, Kangguru dan Kolala. Koala yang berarti ‘tidak minum’ di bahasa aborigin, merupakan satwa nocturnal yang sangat mirip dengan manusia yaitu memiliki sidik jari yang mirip dengan sidik jari manusia. Dengan nama latin Phascolarctos cinereus adalah salah satu binatang berkantong (marsupial) khas dari Australia dan merupakan wakil satu-satunya dari keluarga Phascolarotidae. Meskipun koala berarti tidak minum, tetapi mereka tetap minum air dari daun yang dia makan,” terangnya.

Dengan adanya acara Media Jungle Party ini, Taman Safari Prigen memberikan pengalaman yang berbeda dengan penginapan berkonsep alam, salah satu fasilitas terbaru yang ditawarkan yaitu Jungle Camp.

Merupakan area yang terdiri dari beberapa Griya dapat menampung hingga 120 orang dengan Aula dapat menjadi pilihan baru untuk out bond atau gathering. (Jul)

 

 

 

 

 


Berita serupa pernah diterbitkan di surabayapagi.com

Tinggalkan Balasan