DPS Menurun, API Audiensi Ke KPU

Foto: Suasana forum audiensi API di kantor KPUD Bangkalan.

BANGKALAN.KABARDAERAH.COM- Asosiasi Pemuda Independen (API) mendatangi kantor KPUD Bangkalan, di Jl. RE. Martadinata Bangkalan, Jumat (23/3) siang, dalam rangka audiensi terkait jumlah Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang mengalami penurunan cukup drastis.

“Sebenarnya kita datang kesini ingin mengkomperasikan data terkait DPS itu sampai nanti DPT, karena kita takut ada pengelembungan data,” ucap Nur Hakim, Kordinator Audiensi saat ditemui awak media.

Kata Nur Hakim,  berdasarkan data yang duketahui lewat  pemberitaan di media bahwa jumlah DPS (daftar pemilih sementara) mengalami penurunan yang signifikan sekitar 25.000 (dua puluh lima ribu) pemilih. Dia juga menilai bahwa KPU Bangkalan tergesa- gesa dalam mengeluarkan jumlah DPS tanpa  mensosialisaskan tahapannya terlebih dahulu.

“Cukup jauh, tahun 2012 pemilih terdaftar 880.928, DPT pilpres 2014 kemaren sebanyak 963.034,  lumayan signifikan penurunannya dikalau melihat DPS sekarang yang jumlahnya sebanyak 855.562,” ucapnya.

Selain itu kata Hakim, berdasarkan analisanya di masyarakat banyak menemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan terkait dengan proses pemutakhiran data pemilih yang dilakukan oleh petugas PPDP (panitia pemutakhiran data pemilih), “Kita menemukan disebagian rumah hanya tertulis dusun dan pilkada tidak tertulis jumlah pemilih berapa dan jumlah yang ada di rumah itu ada berapa,” terangnya.

Sementara tanggapan Ketua KPU Bangkalan, Fauzan Jakfar  mengatakan bahwa dalam menjalankan proses pilkada pihaknya melaksanakan secara terbuka dan transparan.

“Masukan dan aspirasi monggo disampaikan tapi karena kita dalam menjalankan seluruh tahapan berdasarkan data. maka masukan dan aspirasi itu jangan asumsi tapi juga berdasarkan by data, dan kita sudah menjalankan seluruh tahapan berdasarkan aturan mainnya,” ucap Fauzan.

Terkait jumlah daftar pemilih yang mengalami penurunan, Fauzan mengatakan, hal itu disebabkan adanya upaya pemerintah melalui program nasional dengan sistem identitas tunggal yaitu e-KTP.

“Fluktuasi data pemilih yang cenderung turun karena ada perbaikan-perbaikan data dari pemerintah melalui program nasional dengan e-KTP singgle identity,” ujarnya. (ril)

 

Tinggalkan Balasan