Merasa Dipermainkan Oleh Oknum Dispar, Hasil Kerajinan Pokdarwis Terpaksa Jual Di Luar Pariwisata Arak-Arak

Bondowoso,kabardaerah.com- Merasa Dipermainkan oleh Oknum Dinas Pariwisata Bondowoso, hasil kerajinan kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pemandangan Arak-Arak desa Sumber Canting kecamatan Wringin terpaksa berjualan di luar objek wisata.

Menurut ketua Pokdarwis Sumbercanting, Sugiyono mengungkapkan bahwa kebijakan Dinas Pariwisata tidak konsisten tentang pengunaan cafe House di dalam wisata pemandangan Arak-arak.

“Hasil kerajinan Pokdarwis Sumbercanting kemaren waktu di Dispar sudah ada kesepakatan sama pak Arif bahwa oleh-oleh khas desa akan di taruk di dalam tempat pariwisata pemandangan arak-arak (cafe house) tetapi sekarang malah tidak di bolehkan,” ungkapnya. Senin (1/01/18).

Padahal pihak Pokdarwis Sumbercanting menurut Sugiyono sudah mengirim surat permohonan ke Dinas Pariwisata jauh sebelumnya.

“Mengenai surat permohonan itu sudah dikirim ke Dispar atas permintaan pak Arip jauh sebelumnya, semua itu sudah d turuti, dan saya sampai menunggu selama 3 hari kedatangan pak Arif, saya Telfon dan WA tapi tetep tidak ada kabar,” paparnya.

Sementara itu Junaidi selaku anggota pokdarwis Sumbercanting merasa kecewa dengan kebijakan Dispar yang dirasanya berubah-ubah.

“Saya sangat kecewa, karena saya udah capek-capek menyiapkan karpet, meja kecil dan peralatan di dalam kafe House itu, sampai-sampai saya minta paling tidak khusus tahun baru saja, kasian yang udah bekerja, tetapi tetep tidak bisa,” keluhnya.

Sementara itu Arif S Raharjo, Kasi ODTW Dispar Bondowoso setelah di konfirmasi lewat telfon mengatakan bahwa pihak dispar bukan tidak membolehkan.

“Yang bilang gak boleh itu siapa? Boleh asalkan dengan ketentuan tertentu, kan sudah kita setujui pokdarwis itu yang mengelola, kemudian kalo mengelola kafe house harus ada produknya, peralatan perlengkapannya kan begitu,”ungkap arif.

Lebih lanjut Arif juga mengungkapkan bahwa pengajuan permohonan dari pokdarwis hanya kemarin.

“Saya udah nyampaikan 2 minggu yang lalu saya minta mengajukan tapi baru kemarin dia mengajukan,” ungkapnya.

Lebih jauh Arif membantah apa yang di sampaikan oleh pokdarwis Sumbercanting.

“Kafe house itu konsepnya gak begitu mas, pokdarwis itu udah saya kasik tau ketika pertemuan di balai desa udah tak kasik tau, di Dispar udah saya kasik tau, pertemuan di kafe udah saya kasik tau bahwa konsepnya itu tidak seperti lesehan, ada meja kursi,” katanya.
(Yazit/Rul)***

Tinggalkan Balasan