Tim Penelitian Arkeolog Temukan sebuah Artefak Baru

Jeli: saat temukan artefak baru ( KD)

KEDIRI.KABARDAERAH.COM – Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas), kembali melakukan ekskavasi di situs Adan-Adan dan situs wonorejo di wilayah Kabupaten Kediri. Eskavasi ini merupakan tahapan ke tiga dalam proses penelitian yang dilakukan oleh Arkeologi di kebun durian milik Syamsuddin, sebagai upaya untuk meneliti tentang peradaban Hindu Buddha di masa Kadiri – Singasari, Kamis (19/7/2018).

“Sebelum melakukan penggalian ini kita melakukan survei di beberapa tempat di Kediri. Dari beberapa lokasi situs Adan-Adan dan situs Wonorejo inilah yang potensial. Karena ada peninggalan bentuk makara yang masih ada dan menunjukkan bahwa ini adalah candi. Makara pasangannya kala, biasanya kan kalau direlung-relung posisinya Kala atas, makara di samping-sampingnya. Tetapi kalau yang di ambang pintu seperti di Situs Adan-Adan ini Kalanya di atas pintu candi kemudian makaranya di pintu tangga,” kata Sukawati Susetyo, ketua tim ekskavasi dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Masih kata Sukawati, pada eskavasi tahap tiga ini, puslitarkenas sudah berhasil membongkar denah Situs Adan-Adan di Kecamatan Gurah dan Situs Wonorejo di Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri. Pada Situs Adan-Adan, Tim Peneliti Arkeolog menemukan struktur bangunan candi dari bahan batu dan bata dengan sudut berukuran 8X8 meter.

Terbukanya denah bangunan candi ini diawali dari penemuan dua buah makara sudut sebagai titik awal pencarian. Temuan lain berupa, kepala kala berukuran besar.

“Kita sudah mengetahui denah dan sudut- sudutnya 8X8 meter. Penemuan ini berdasarkan makara yang sudah ada kita tarik garis ke timur. Biasanya di jarak dua meter dari situ ada. Ternyata benar, dari arah tenggara juga ada. Tetapi apakah denahnya itu segi empat atau segi 12, kita belum mengetahui,” ungkapnya.

Sedangkan di Situs Wonorejo, berupa struktur bangunan patirtan dari bata yang ditengarai tersambung langsung dengan sungai yang ada di sekitarnya. Bangunan patirtan yang disebut sebuah embung ini memiliki keterkaitan langsung dengan Candi di Adan-Adan yang letaknya tidak terpaut jauh. Kedua bangunan sejarah ini diyakini peninggalan zaman Kerajaan Kediri di abad ke 10 bahkan lebih.

Untuk memastikan pereode tahun bangunan, Tim Puslitarkenas akan melakukan pemeriksaan melalui karbon dating terhadap bahan struktur batu maupun bata. Sementara itu, eskavasi tahap tiga ini dianggap selesai dan akan dilanjutkan pada pereode keempat yang diperkirakan pada bulan Oktober mendatang.

Fokus penelitian nantinya untuk melanjutkan pencarian denah guna mengungkap bangunan secara utuh, termasuk kemungkinan adanya Bangunan Wihara yang berada di sekitar Candi dan Patirtan,” pungkasnya.

Diketahui dalam eskavasi tahap ketiga ini melibatkan Pusat penelitian arkeologi nasional, Universitas Negeri Malang, PT Geo Map Indonesia, PBCB (Pelestarian Pusat Cagar Alam) Jatim dan dihadiri jajaran Pemerintah Kabupaten Kediri.

(Is/S.A/If)

Tinggalkan Balasan