Wujudkan Keselamatan Berkendara, Michelin Indonesia Gelar Program Michelin Safety on The Road

EDUKASI: Petugas Michelin melakukan edukasi perawatan ban dan pengecekan ukuran angin ban melalui program Michelin Safety on the Road (SMOR) di Toko GTL Ban Kediri, Jawa Timur.

KEDIRI.KABARDAERAH.COM- PT Michelin Indonesia (Michelin) terus mendekatkan diri mereka pada para pengendara di Indonesia. Kampanye keselamatan berkendara bertajuk program Michelin Safety on The Road pun digelar. Kali ini Michelin sukses menyasar para pengendara di Kota Kediri untuk memberikan pemahaman mengenai perawatan ban yang tepat dimulai pada tanggal 6 dan 7 April 2018 lalu di toko GTL Ban Kediri sebagai toko resmi yang ditunjuk Michelin.

“Sebagai produsen ban kelas dunia, Michelin terus berkomitmen untuk membangun kesadaran masyarakat mengenai pentingnya merawat ban untuk keselamatan berkendara. Melalui kegiatan ini kami ingin menghadirkan mobilitas lebih baik melalui ban yang mengedepankan keamanan dan kenyamanan berkendara terbaik yang menjadi kebutuhan utama yang sudah selayaknya didapatkan semua orang,” jelas Director Corporate Affairs and Corporate Communication Michelin Indonesia Nora Guitet.

Menurut Nora, Michelin selalu menempatkan aspek keamanan berkendara sebagai prioritas dalam setiap produknya. Kegiatan ini sekaligus sebagai bentuk dukungan Michelin Indonesia kepada masyarakat untuk menciptakan perjalanan aman dan nyaman dengan didukung ban terbaik sebagai elemen satu-satunya yang menghubungkan kendaraan dengan jalanan.

Dalam kegiatan ini setiap kendaraan akan mendapat pemeriksaan mengenai tingkat tekanan angin ideal. Pemeriksaan dilakukan secara singkat dan pengendara bisa melakukan konsultasi dengan tim ahli dari Michelin mengenai pemilihan dan perawatan ban yang baik. Para pengendara juga diberikan fasilitas khusus berupa spooring dan balancing secara gratis dengan datang langsung ke toko yang ditunjuk.

Nora menjelaskan, pada program Michelin Safety on the Road yang digelar selama dua hari tersebut, 80% kendaraan yang melakukan pengecekan tekanan angin pada ban tidak memenuhi standar keamanan yang disarankan dimana 30 persen dalam kondisi kurang angin (under inflated) dan 54 persen dalam kondisi kelebihan angin (over inflated) dan hanya 16 persen dari total kendaraan yang datang memiliki tekanan angin yang memenuhi standar keamanan yang disarankan berdasarkan jenis ban.

“Oleh karena itu Michelin bersama toko GTL ban memberikan layanan dan edukasi kepada setiap pengendara yang datang ke toko mereka sejalan dengan kampanye Perfection in Safety untuk memberikan pemahaman akan keamanan dan keselamatan berkendara melalui edukasi berkelanjutan soal berkendara aman, inovasi produk dan pelayanan, serta dukung purnajual prima,” ungkapnya.

Pihaknya melanjutkan bahwasanya kegiatan ini juga membuat pengendara menyadari langkah paling dasar yang akan memastikan mereka aman dan nyaman ketika berkendara di jalan-jalan kota dengan tekanan angin ban yang tepat. Selain tanggal 6-7 April di Kediri, pemeriksaan kondisi ban dan tekanan angin ban ini secara bergilir juga menyasar di beberapa kota lainnya di daerah Jawa dan Sumatera dalam beberapa pekan mendatang, bekerjasama dengan toko yang ditunjuk oleh Michelin. Di setiap kotanya, Michelin akan mempersiapkan tim dan peralatan untuk melakukan pemeriksanaan kondisi ban dan tekanan angin ban.

“Michelin memiliki komitmen untuk terus terlibat secara aktif dalam kampanye _road safety_ di Indonesia. Melalui edukasi sejak dini kepada semua pelanggan, diharapkan pemahaman dan kesadaran tertib berlalu lintas akan semakin tinggi,” terangnya

Nora menambahkan, Michelin Indonesia terus berupaya mewujudkan komitmennya dalam hal keamanan berkendara melalui teknologi ban terdepan serta kampanye keselamatan untuk mengurangi resiko dan kecelakaan. Tingkat kecelakaan di Indonesia masih terbilang cukup tinggi dimana Data Korps Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian Republik Indonesia periode Desember 2016 – Desember 2017 menunjukkan jumlah total kecelakaan sebesar 104.204 kejadian dengan jumlah korban meninggal dunia sebesar 26.043 jiwa.

“Atas dasar hal ini, kami melihat bahwa program keselamatan berkendara di kota–kota lain di luar Jakarta juga sangat penting untuk mengurangi tingkat kecelakaan di tengah tingkat mobilitas yang tinggi. Sebagai seorang pengendara, tanggung jawabnya bukan hanya keselamatan dirinya saja namun juga penumpang yang dibawanya,” tutupnya.

Tyas/adv

Tinggalkan Balasan