JATIM.KABARDAERAH.COM. KABUPATEN BLITAR – Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar melaporkan adanya lonjakan kasus sifilis di kalangan remaja. Sejak Januari hingga Mei 2024, sebanyak 11 remaja berusia 18 – 19 tahun terdeteksi mengidap penyakit menular seksual yang dikenal dengan nama Raja Singa ini.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Anggit Ditya Putranto, menyatakan bahwa semua penderita telah mendapatkan penanganan medis yang diperlukan.
“Pergaulan bebas menjadi penyebab utama belasan remaja Blitar tersebut tertular sifilis. Mereka kemungkinan besar melakukan hubungan seksual tanpa pengaman,” terangnya pada Media pada Sabtu (22/O6/2O24).
Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum dan dapat disembuhkan jika ditangani segera. Penyakit ini menular melalui hubungan seksual tanpa pengaman dari pasangan yang sudah terinfeksi.
“Dari 11 kasus yang terdeteksi, terdapat penderita pria dan wanita. Sebagian dari mereka diketahui mengidap sifilis melalui pemeriksaan kehamilan dan inisiatif pribadi untuk melakukan tes karena merasa berisiko. Petugas kesehatan juga mengidentifikasi gejala gejala yang mengarah pada penyakit ini.
Anggit menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri secara rutin. “Semakin dini diketahui, semakin cepat bisa ditangani,” ujarnya.
Data menunjukkan bahwa pada tahun 2023, terdapat 92 kasus positif sifilis di Kabupaten Blitar. Gejala sifilis bisa muncul antara 10 hingga 90 hari setelah terinfeksi, meliputi bisul, pembengkakan kelenjar getah bening, demam, penurunan selera makan, rambut rontok, dan penglihatan kabur. Meski demikian, penyakit ini dapat disembuhkan secara bertahap dengan perawatan yang tepat dan menghindari pergaulan bebas,” tambahnya.
Anggit mengingatkan, Hindarilah hubungan seksual berganti ganti pasangan dan selalu gunakan kondom untuk mencegah penyebaran penyakit ini.
Penyakit ini bisa dicegah dengan perilaku seksual yang sehat dan penggunaan kondom. Kesadaran akan risiko dan pemeriksaan rutin dapat membantu menekan angka penyebaran penyakit ini di kalangan remaja dan masyarakat umum,” tutup Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Anggit Ditya Putranto.
Reporter. Andy. S.