Partai NasDem Akhirnya Menurunkan Rekomendasi Kepada Kader Partai Dalam Pengisian Cawabup Tulungagung Sisa Jabatan 2018-2023

 

JATIM.KABAR DAERAH.COM
TULUNGAGUNG – Menindaklanjuti pengisian kekosongan jabatan Wakil Bupati Tulungagung, yang harus segera dilaksanakan secara konstitusional,
DPP Partai NasDem akhirnya menurunkan surat rekomendasi kepada Panhis Yody Wirawan sebagai bakal calon wakil bupati Tulungagung sisa jabatan 2018 – 2023.

Dalam pers rilis yang digelar di kantor DPD NASDEM Tulungagung, Kamis, (15/7/2021) sekitar Pukul 09.30 wib,
Surat rekomendasi dibacakan langsung oleh Sekretaris DPD Partai NasDem Tulungagung, Tatang Adi Wiyono.

 

Ketua DPD Partai NASDEM Tulungagung, H. Ahmad Djadi, Saat Pers Rilis di kantor DPD Partai NASDEM Tulungagung (Foto by Agus)

Surat Edaran DPP partai NasDem bernomor 366-SE/DPP-NasDem/VI/2021 di tandatangani Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Sekjen Partai NasDem Johnny Gerard Plate.

Surat rekomendasi tersebut, menindaklanjuti Surat DPW Partai NasDem Jatim nomor 377/permohonan/DPW-NasDem.jatim/VI/2021 tanggal 17 Juni 2021.

Ketua DPD partai NasDem Tulungagung, H. Ahmad Djadi mengatakan, pemberian rekomendasi kepada Bakal Cawabup Tulungagung, Panhis Yody Wirawan telah melalui proses tahapan seleksi berdasar aturan partai, baik di tingkat DPD, DPW hingga tingkat DPP pusat, yang mana telah ia sampaikan bahwa, siapa saja boleh mendaftarkan sebagai calon Wakil Bupati Tulungagung.

“Sebelumnya sudah kami sampaikan melalui media, mekanismenya bisa mendaftar melalui DPD kabupaten Tulungagung, DPW provinsi, maupun DPP. Jadi bukan hanya Panhis saja, banyak yang lainnya telah mendaftar dan akhirnya DPP Nasdem memberikan rekomnya pada Panhis,” ujar Achmad Djadi.

Dengan ditetapkannya rekom tersebut, Ahmad Djadi yakin kader partainya adalah sosok calon wakil bupati yang diharapkan bisa mengabdikan dirinya sebagai wakil bupati demi kepentingan rakyat.

“Mohon doa restunya, mudah – mudahan calon yang direkom partai betul – betul kadernya yang menjabat publik seperti wabup nantinya betul – betul untuk kepentingan rakyat. Tidak ada alternatif lain kecuali pengabdian, karena kedudukan membawa kewajiban untuk itu wajib bagi partai politik yang pada hakikatnya adalah pengabdian kepada rakyat,” ucapnya.

Ahmad Djadi juga menyampaikan, untuk mengejar ketertinggalan dari cawabup partai lainnya, itu bukan menjadi masalah dan tidak ada kata terlambat.

“Itu bukan menjadi tolok ukur bagi seorang perjuangan, akan tetapi tidak ada bahasa terlambat dan semua calon pasti mempunyai strategi sendiri – sendiri”, pungkasnya.

Pewarta_ Agus

Tinggalkan Balasan