SITUBONDO.KABARDAERAH.COM- Sejarah mengenai pelabuhan Panarukan Kab. Situbondo, sekarang ini sudah mulai merangkak kembali menjadi pelabuhan Internasional seperti masa jayanya di era dulu, Senin (20/01/2020)
Sementara, peresmian kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan (KSOP) kelas IV Panarukan dan peresmian masjid Al- Manna pelabuhan kalbut, masjid as-salwa pelabuhan jangkar yang dilaksanakan di pelabuhan Panarukan, Kec. Panarukan, Kab. Situbondo dihadiri oleh Profesor Saleh, Ditjen Perhubungan laut Ahmad, Kepala kantor KSOP kelas IV Panarukan Capt Miftakhul Hadi, Bupati Situbondo, Kapolres Situbondo, Kajari Situbondo, Kasdim 0823 Situbondo, Instansi terkait.
Selain itu, Kepala kantor KSOP Panarukan Capt. Miftakhul Hadi kepada awak media mengatakan, Kantor ini menggunakan dana APBN dengan ukuran 456,400 meter dengan bangunan lantai dua, dengan harapan meningkatkan kinerja atas pelayanankepada masyarakat yang bergerak di pelabuhan dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Peningkatkan kinerja dan pelayanan, agar kedepan bisa mengundang investor untuk pelabuhan sehingga seperti sejarah dahulu, untuk pengukuran kapal di bawah 7 tidak akan dipungut biaya PNBP dan sertifikasi pelaut (nelayan) akan kerjasama dengan protektor untuk sertifikasi baik perahu maupun nelayan”. Ucap Miftakhul Hadi
Bupati Situbondo H. Dadang Wigiarto, peresmian ini agar menjadi bahan untuk meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan pelabuhan Panarukan sebagai sentra pengiriman terutama ekspor dan sumberdaya alam yang kita punyai harus bisa ekspor dengan memanfaatkan pelabuhan Panarukan.
“kita juga bekerjasama untuk Kabupaten tetangga agar bisa memanfaatkan pelabuhan Panarukan sebagai jalur untuk mengirim kunggulannya dari daerah masing-masing terutama ekspor dari dinas terkait di Situbondo” Jelas Bupati Dadang
Lebih lanjut, Ditjen Perhubungan laut Ahmad menjelaskan, pengembangan pelabuhan akan terus ditingkatkan setiap tahunnya terutama untuk aspek keamanan dan sterilisasi sehingga menarik investor-investor untuk datang ke Situbondo dengan memanfaatkan pelabuhan.
(Uday)
