KEDIRI.KABARDAERAH.COM – Usaha memfasilitasi masyarakat di Kota Kediri mulai digerakkan. Termasuk bagi para seniman muda seni mural dan grafity yang biasanya cenderung dikonotasikan negatif, karena dilakukan di tempat yang tidak tepat.
Dalam rangka peringatan hari jadi Kota Kediri ke 1.139 ini, Pemerintah Kota Kediri tak mau memandang sebelah mata kepada mereka para seniman. Pemerintah mencoba untuk memfasilitasi karya seni mereka.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Kediri Nur Muhyar mengatakan, lomba ini perlu untuk memfasilitasi para seniman kreatif mural dan grafity. Pemerintah menyediakan tema dan tempat khusus untuk mereka menggambar.
“Karena biasanya mereka ini melakukan kegiatan seniman ini dimana-mana, sehingga terlihat seakan mengotori lingkungan. Maka pemerintah berkeinginan, agar bakat-bakat kreatifitas para seniman ini bisa tersalurkan dengan baik, sebagai wujud apresiasi kepada mereka,” katanya.
Tema umum yang diusung dalam lomba kali ini adalah Kediri Culture, dengan harapan bisa mengangkat kultur dan icon di Kota Kediri. Terdapat 12 kelompok peserta yang mengikuti lomba mural dan grafity, yang masing-masing bebas menggambar namun tidak keluar dari tema.
Rizki Jayantoro (21), salah satu peserta lomba grafity membuat seni dengan tema Masjid Agung Kota Kediri. Menurutnya, Masjid Agung menjadi salah satu icon di Kota Kediri dengan masyarakat mayoritas Muslim perlu diabadikan dalam bentuk seni grafity.
“Saya ingin menyalurkan aspirasi dan hobi saya untuk Kota Kediri di hari ulang tahun yang ke 1.139 ini. Sebenarnya kalau hobi ini sejak saya sekolah SMP, namun baru menggambar di tembok ketika SMA. Semoga karya seni di Kota Kediri makin berkembang,” ungkapnya.
(Kar/IS)
