JATIM.KABARDAERAH.COM. KOTA BLITAR – KPU Kota Blitar menggelar debat publik kedua dalam rangka pemilihan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar 2024. Acara yang berlangsung meriah di Hall Kagawara Hotel Puri Perdana pada Rabu malam (3O/1O/2O24) ini menjadi platform bagi kedua pasangan calon untuk mempresentasikan visi, misi, serta solusi konkret atas berbagai tantangan yang dihadapi Kota Blitar.
Dalam Pilkada kali ini, dua pasangan calon bersaing untuk merebut kursi kepemimpinan. Pasangan calon nomor urut 1 terdiri dari Bambang Rianto dan Bayu Setyo Kuncoro, sedangkan pasangan nomor urut 2 adalah Syauqul Muhibbin dan Elim Tyu Samba.
Setiap pasangan calon membawa gagasan berbeda, mencerminkan pemahaman dan strategi mereka dalam mengatasi permasalahan yang ada.
KPU Kota Blitar tidak hanya mengundang masyarakat untuk menyaksikan debat secara langsung melalui televisi dan YouTube, tetapi juga memfasilitasi interaksi.
Warga diizinkan untuk mengajukan pertanyaan, menjadikan debat ini lebih interaktif dan relevan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi publik dalam proses demokrasi, memberikan kesempatan bagi warga untuk menyuarakan harapan dan kekhawatiran mereka kepada para calon pemimpin.
Salah satu isu utama yang mengemuka dalam debat adalah komitmen terhadap pemberantasan korupsi. Pasangan nomor urut 2, Syauqul Muhibbin (Mas Ibin) dan Elim Tyu Samba (Mbak Elim), menunjukkan keseriusan mereka dalam menanggulangi masalah ini.
Mas Ibin menegaskan bahwa korupsi sering kali muncul akibat penyalahgunaan wewenang untuk kepentingan pribadi. Ia berkomitmen untuk menciptakan sistem yang transparan dan akuntabel, sehingga aparatur sipil negara tidak memiliki kesempatan untuk terlibat dalam praktik korupsi.
“Korupsi harus diberantas dengan tegas. Kami sepakat untuk mematuhi satu kata dalam tindakan kami, dengan pelaksanaan nyata dalam upaya pemberantasan masalah ini,” pungkasnya Mas Ibin.
Sementara itu Mbak Elim menambahkan bahwa peran teknologi informasi sangat krusial dalam mendukung transparansi pemerintahan.
“Dengan memanfaatkan teknologi informasi, kita dapat menciptakan sistem perencanaan dan anggaran yang lebih baik. Ini akan membantu kami dalam menetapkan target kinerja yang jelas dan terukur,” ujarnya.
Debat ini tidak hanya menjadi ajang bagi kedua pasangan calon untuk mengemukakan pandangan dan strategi mereka, tetapi juga memberikan gambaran jelas bagi masyarakat tentang pilihan yang dihadapi.
Dengan adanya diskusi terbuka ini, diharapkan masyarakat dapat membuat keputusan yang tepat dan bijak dalam memilih pemimpin yang akan membawa Kota Blitar menuju masa depan yang lebih baik.
Sebagai penutup, KPU Kota Blitar berharap agar semua lapisan masyarakat terlibat aktif dalam proses demokrasi ini, tidak hanya dengan cara memilih, tetapi juga dengan memberi masukan dan harapan kepada para calon pemimpin. Dengan semangat kolektif ini, Kota Blitar dapat tumbuh menjadi daerah yang lebih sejahtera dan berdaya saing.
Reporter. Andy.