Pemberdayaan Masyarakat Terkendala Dana Desa

BANGKALAN.KABARDAERAH.COM- Menggugah peran aktif masyarakat ikut andil membangun desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bangkalan menggelar  pembinaan masyarakat, Rabu (20/12/2017) Pagi.

Kegiatan tersebut dalam rangka memberikan pemahaman tentang Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan Kader Pendamping Muda Desa (KPM-Des) di kantor Kecamatan Blega Jalan Raya Belaga Kabupaten Bangkalan diikuti puluhan utusan desa masing- masing dari empat kecamatan, yakni kecamatan Galis, Blega, Konang dan Modung.

Saat ini, partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan desa sangat penting mengingat program pemerintah, yaitu membangun Indonesia dari masyarakat pinggiran. Maka LPM/KPM-Des harus didorong dan dirangkul oleh Pemerintah Desa (Pemdes).

“Tujuannya, ya pemberdayaan dan pembinaan, mari dorong dan rangkul bagi Kepala Desa untuk bersama-sama membangun desa, karena partisipasi masyarakat perlu diikutsertakan. Makanya, adanya LPM dan KPM untuk bersama sama membangun desa,” tutur Ainur Ridho, perwakilan DPMD Kabupaten Bangkalan saat ditemui Kabardaerah usai kegiatan.

Menurutnya, LPM dan KPM-Des sebagai Kelompok Pemberdaya Masyarakat (KPM) bisa membantu, mewadahi, dan mengusulkan segala aspek yang dibutuhkan dalam membangun desa ke arah yang lebih berkembang dan maju.

“Adanya LPM/KPM sebenarnya menjadi wadah dalam membangun desa, karena pastinya tau apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, kan bisa diusulkan pada Musdes menentukan RPJM-des dan semacamnya,” Paparnya.

Ia mengajak dan mendorong kepala desa dan masyarakat untuk mengaktifkan LPM/KPM Des untuk pembangunan desanya.

“Ayo pak kades dan masyarakat saling merangkul dan tolong LPM/KPM-Des nya untuk menjadi wadah partisipasi masyarakat dalam membangun desa,” ajaknya.

Pada kesempatan yang sama, Eko, Kasi Peningkatan Kapasitas dan Pembinaan di Bidang Pemberdayaan Masyarakat DBMD Kabupaten Bangkalan menceritakan keberadaan LPM/KPM yang sudah lama berdiri namun masih jalan di tempat. “Selama ini sudah ada tapi gak aktif,” bebernya.

Menurutnya, pembinaan yang dilakukannya hanya bersifat sebatas memberi arahan dan dorongan untuk aktif kembali karena kendala dengan anggaran dana.

“Kalau pembinaan ya kayak ini mas, sederhana, terbatas anggaran. Hanya bisa memberikan pengarahan dan dorongan agar LPM/KPM-Des ini aktif,” ujarnya.

Ia berharap besar pada partisipasi masyarakat membangun desa juga didukung dengan anggaran yang diambilkan dari Dana Desa.

“Dana desa diharapkan bisa memberikan pembinaan dan biaya intensif pada KPM dan LPM,” pungkasnya.

(Ril/Ais)

Tinggalkan Balasan